Cegah Paham Radikal, BNPT - FKPT Ajak Perempuan Jambi Cerdas Kelola Media Sosial

Cegah Paham Radikal, BNPT - FKPT Ajak Perempuan Jambi Cerdas Kelola Media Sosial

Cegah Paham Radikal, BNPT - FKPT Ajak Perempuan Jambi Cerdas Kelola Media Sosial--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi menggelar Workshop Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) Cerdas digital satukan bangsa.

Acara yang digelar Gedung Mahligai Lantai 6 menghadirkan narasumber Pejabat BNPT Nanda Fajar Aditiya, Penggiat Perempuan dan Anak Dra. Haryana Susie, AD., M.A dan dari Komisi Informasi Provinsi Jambi Siti Masnidar.

Pejabat BNPT Nanda Fajar Aditiya dalam pemaparan materinya mengatakan perempuan memiliki peranan penting  dalam pencegahan radikalisme terorisme.

Katanya tidak sedikit perempuan yang menjadi bagian dari terorisme, hal itu disebabkan karena pengaruh pikiran. Banyak sekali kasus terorisme yang terjadi di Indonesia, tidak sedikit yang melibatkan perempuan.

Sementara itu Penggiat Perempuan dan Anak Dra. Haryana Susie mengatakan peran perempuan di era digital itu sangat penting. Di era kemajuan teknologi, peran perempuan terutama ibu itu sangat penting. 

"Kita harus benar-benar mengawasi anak kita, agar tidak menjadi salah satu korban cyber crime oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," sebutnya.

Kemudian, Komisioner Komisi Informasi Provinsi Jambi Siti Masnidar  menyampaikan materi  tentang peran perempuan mencegah radikalisme melalui kerarifan lokal dan media sosial.

Menurutnya, di Jambi sendiri banyak sekali bukti toleransi yang dibuktikan dengan adanya kampung pancasila dan kampung kerukunan di Tanjung Jabung Barat dan toleransi masyarakat di sekitar Candi di Muaro Jambi. "Ini membuktikan bahwa Jambi cukup tinggi tingkat toleransinya dibandingkan Provinsi lainnya," sebutnya.

Katanya, peran perempuan ini sangat penting di media sosial. Karena hampir 50 persen pengguna internet adalah perempuan. "Bagaimana, kita menggunakan media sosial lebih cerdas, jangan sampai perempuan menjadi penyumbang hoax," ungkapnya. (aiz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: