Pernah Jadi Jalan Tol di Indonesia, Ini Sejarah Singkat Jembatan Suramadu

Pernah Jadi Jalan Tol di Indonesia, Ini Sejarah Singkat Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu di Jawa Timur-BPJT-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pada 10 Juni 2009 lalu Jembatan Tol Surabaya - Madura (Suramadu) sepanjang 5,40 Km diresmikan sekaligus menjadi jembatan terpanjang di Indonesia.

Jembatan Tol Suramadu pernah menjadi bagian dari konektivitas Jalan Tol di Indonesia yang menyambungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura.

Jembatan Suramadu juga sebelumnya menjadi Jembatan Tol pertama di Indonesia yang dapat dilalui oleh kendaraan roda 2.

Kemudian pada tahun 2018 hingga saat ini, Jembatan Tol Suramadu dijadikan sebagai jembatan non tol yang diumumkan secara langsung oleh Presiden Jokowi terkait pembebasan tarif yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2018 mengenai perubahan pengoperasian jembatan Suramadu dari jembatan tol menjadi jembatan non tol.

Sehingga dengan adanya pembebasan tarif Jembatan Suramadu akan semakin mempercepat pengembangan wilayah Madura yang akan didukung dengan pembangunan pelabuhan laut di Madura dan jalan tol Surabaya (Eastern Ring Road).

Dengan digratiskannya Jembatan Suramadu diharapkan arus perekonomian ke Pulau Madura lebih tinggi seiring penurunan biaya logistik bagi masyarakat. 

Sejarah singkat Jembatan Suramadu adalah sebagai berikut:

Dikutip dari wikipedia, Jembatan Suramadu adalah sebuah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia.

Dengan panjang 5.438 m, jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia untuk saat ini.

Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Jalan yang melintasi jembatan ini sebelumnya merupakan jalan tol sejak peresmiannya pada Juni 2009 hingga Oktober 2018.

Ground Breaking pembangunan jembatan ini dilakukan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan dibangun serta diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Juni 2009.

Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, Provinsi Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.

Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya.

Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari jembatan utama dan jembatan penghubung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: