Market Share Perbankan Syariah Terus Meningkat, Laba BSI Tumbuh 31%

Market Share Perbankan Syariah Terus Meningkat, Laba BSI Tumbuh 31%

Market Share Perbankan Syariah Terus Meningkat, Laba BSI Tumbuh 31%--

"Di sisi lain, perlu kami sampaikan bahwa pertumbuhan nasabah juga tak lepas dari e-channel, seperti BSI Mobile yang dapat dengan mudah diakses nasabah untuk transaksi pembukaan rekening online baik tabungan, deposito maupun pembiayaan," kata Direktur Teknologi Informasi Saladin D. Effendi.

Tercatat hingga September 2023, generasi X,Y,Z masih mendominasi penggunaan BSI Mobile dengan total pengguna mencapai 5,90 juta orang atau tumbuh 32,80% year on year, dengan jumlah 266,3 juta transaksi.

Selain itu, saat ini BSI juga sangat mudah dijangkau melalui kehadiran merchant-merchant QRIS BSI yang mencapai lebih dari 221 ribu merchant di seluruh Indonesia, serta jumlah ATM di lebih dari 2.500 mesin.

Komitmen Green Activity

Dari sisi internal BSI, saat ini perseroan juga telah memiliki 3 program green activity di antaranya effisiensi energi, pengelolaan limbah dan pengurangan penggunaan kertas. 

Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan BSI telah memiliki green building landmark Aceh, penggunaan solar panel di outlet BSI Mayestik dan Mataram, 35 unit motor listrik, dan charging station di beberapa titik rest area. 

Hingga September 2023, BSI juga telah berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon sebanyak 63,4 ton CO2, dan mendaur ulang plastik 17,2 ton limbah plastik.

Atas capaian BSI dari sisi kinerja, perseroan juga telah memberikan kontribusi bagi masyarakat dengan penyaluran CSR sebesar Rp 177,5 miliar yang disalurkan untuk 4 pilar utama yakni socioeconomic (Desa BSI dan UMKM), spiritual (pembangunan masjid dan mobil musholla), people (beasiswa), serta charity & environment (santunan yatim, penanaman pohon dan sustainable movement).

Mengenai Bank Syariah Indonesia

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar. 

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan. 

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per September 2023, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp320 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 262 triliun, serta total pembiayaan Rp232 triliun. 

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.100 outlet dan lebih dari 2.500  jaringan ATM yang tersebar di seluruh Nusantara. 

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: