Israel Berharap Dukungan China, Begini Respon Anak Buah Xi Jinping

Israel Berharap Dukungan China, Begini Respon Anak Buah Xi Jinping

Benyamin Netanyahu dan Xi Jinping--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Israel rupanya mengharapkan dukungan dari China terkait peperangan yang kini terjadi natara Israel dan kelompok Hamas di Gaza
 
Kedutaan Besar Israel untuk China, melalui akun media sosialnya X (dulu twitter), menyerukan harapannya itu secara gamblang.

"Di masa-masa sulit ini, kami juga berharap China dapat memberikan solidaritas dan dukungan kepada Israel," tulis Kedutaan Besar Israel untuk China.

Harapan ke China ini menyusul dengan hubungan diplomatik antara kedua negara telah terjalin cukup baik sejak 31 tahun terakhir.

Meski China selama ini secara terang-terangan mendukung kemerdekaan untuk Palestina, namun kerjasama antara China dan Israel masih terus berjalan, khususnya terkait dengan transfer teknologi, termasuk transfer teknologi senjata perang.

China sendiri selama ini termasuk negara yang pro kemerdekaan Palestina. China bahkan tak pernah mau menyebut kelompok bersenjata Hamas sebagai teroris. China melihat Hamas adalah kelompok perlawanan.

Melihat peperangan yang kini terjadi antara Israel dan kelompok Hamas, pejabat China anak buah Xi Jinping akhirnya bereaksi juga.

Tidak ada kalimat mendukung Israel, Kementerian Luar Negeri China malah menyerukan hal ini pada Minggu (8/10) kemarin.

Kata kemenlu China secara daring, agar segera gencatan senjata atau mengakhiri perang senjata antara Israel-Hamas dan China tetap mendukung pendirian Negara Palestina yang merdeka.

Jalan keluar mendasar untuk konflik ini terletak pada penerapan solusi dua negara dan pembentukan Negara Palestina yang merdeka, ujar Kementerian Luar Negeri China pada Senin (9/10).

Pernyataan resmi kemenlu China ini juga tak seirama dengan Amerika Serika. Jika Amerika menetapkan Hamas sebagai kelompok teroris namun di mata China, tetap sama Hamas adalah kelompok perlawanan.
 
Kemenlu China juga menghimbau agar semua pihak-pihak yang terkait tetap tenang, tetap bisa menahan diri dan segera mengakhiri permusuhan ini guna melindungi masyarakat sipil.

"Kami menyerukan pihak-pihak terkait untuk menghindari memburuknya situasi," lanjut pernyataan tersebut.

China juga menghimbau komunitas internasional meningkatkan masukan dan menfasilitasi perundingan damai antara palestina dan Israel guna bisa mewujudkan perdamaian.

"Komunitas internasional perlu bertindak dengan urgensi yang lebih besar,

Perang IsraelHamas telah terjadi sejak Sabtu (7/10/2023). Bermula ketika Hamas menghujani 5.000 roket kea rah Israel dan berhasil menyusul melalui jalur darat melakukan serangkaian penembakan.

Kemudian Israel pun membalas dengan melakukan serangkaian serangan melalui udara ke arah Gaza.
 
Bahkan Perdana Menteri Israel, Netanyahu juga telah menyatakan perang terhadap Hamas, diumumkan secara resmi di televisi lokal Israel.

Akibat insiden perang ini, jumlah korban Israel tercatat telah mencapai 700 orang sementara informasi dari Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban meninggal di Gaza telah mencapai 370 orang.

Hingga kini, Israel masih terus menyerang Gaza, tak hanya melumpuhkan pusat kelompok Hamas namun juga menyerang gedung, masjid dan juga pemukiman penduduk. (dpc)





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: