>

Seorang Pemandu Wisata Ancam dan Maki Peserta Tour Karena Tak Belanja

Seorang Pemandu Wisata Ancam dan Maki Peserta Tour Karena Tak Belanja

Canton Tower dengan tinggi 600 meter adalah tempat menonjol di garis langit Guangzhou dan menjadi salah satu spot wisata menarik. -Dok JetStar-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Seorang pemandu wisata di Provinsi Guizhou China viral karena mengancam dan memaki peserta group tour yang ia komandoi.

Ia kesal kepada rombongannya karena tak ada satu pun yang belanja di toko batu permata yang mereka singgahi.

Sikap tak terpujinya itu kemudian viral, video ia sedang meneriaki peserta tour, tersebar di media sosial setempat.

Video itu direkam oleh salah satu tamu saat sang pemandu mencak-mencak di dalam bus selama perjalanan dari Guangzhou ke Guizhou. Kejadian itu direkam pada 26 September 2023.

Mengutip dari VN Express, pemandu itu dongkol setelah beberapa toko yang mereka singgahi, tak ada satu peserta pun yang berbelanja. Tamu-tamu yang ia bawa lebih memilih untuk melihat-lihat saja batu-batu permata yang terpajang, bukan membeli.

Saking kesalnya, pemandu itu kemudian mengancam para tamu yang ia bawa dengan mengatakan bahwa ia akan meninggalkan mereka dan tak akan melanjutkan perjalanan.

Ia juga memaki peserta group tour sebagai tamu yang pelit, doyan melihat-lihat tapi tak mau keluar uang untuk belanja.

Pertengkaran juga sempat terjadi, ketika salah tamu mencoba melawan dan berargumen bahwa belanja atau tidak, itu adalah hak mereka sebagai wisatawan.

Seorang pemandu wisata katanya tidak berhak mengatur uang yang harus dikeluarkan tamu apalagi hanya untuk membeli barang yang dianggap tidak dibutuhkan.

Group tour ini kebetulan mengambil harga paket yang murah dan mereka memang tidak membuat bajet khusus untuk belanja karena hanya ingin menikmati suasana di spot wisata.

Viralnya video pemandu wisata marah-marah ke tamu membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Guiyang di Provinsi Guizhou serta aparat hukum setempat melakukan investigasi dan klarifikasi.

Pejabat setempat mengaku, pihaknya tidak akan memberi ampun bagi pelaku Pariwisata yang telah mengancam tamunya hanya karena tidak belanja, karena itu telah menganggu hak dan kepentingan para wisatawan.

Adapun insiden ini terjadi ketika China di tengah persiapan Pekan Emas, yaitu hari libur tahunan China yang sangat panjang selama 8 hari libur nasional.

Pekan Emas dirayakan negara China setiap tanggal 29 September hingga 6 Oktober. Momen ini banyak dimanfaatkan warga China untuk melakukan kunjungan wisata.  

Tentu saja wisata yang sesuai dengan isi kantong masing-masing, berwisata, bukan membeli batu permata, karena itu pasti beda. (*)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: