Setelah Ratusan Tahun, Kini Kincir Sungai Tak Lagi Digunakan Warga Pangkalan Jambu Merangin

Setelah Ratusan Tahun, Kini Kincir Sungai Tak Lagi Digunakan Warga Pangkalan Jambu Merangin

Ilustrasi kincir sungai untuk mendukung pertanian -Foto: Dona/Jambi Ekspres-

MERANGIN, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Kincir Sungai dan warga Pangkalan Jambu Merangin telah akrab sejak ratusan tahun lalu.

Mengutip dari www.bungopos.com, Kincir Sungai digunakan warga setempat untuk mengaliri air ke sawah dan juga ke kebun. Kincir sungai telah membantu pengairaan dunia pertanian masyarakat lokal.

Dedi warga Dusun Nangko Desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambi mengatakan, seiring perjalanan waktu, kini nyaris tak lagi ditemukan Kincir Sungai di daerah mereka.

Kian hilangnya kincir sungai karena masyarakat Pangkalan Jambu lebih memilih menggunakan pompa air.

Untuk itulah, dalam kegiatan Festival Pangkalan Jambu Blek Gedang Anak Negeri atau Kenduri Swarnabhumi di Desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambu, ditampilkan Kincir Sungai.

Kehadiran miniature kincir sungai di lokasi kegiatan ini kemudian menarik perhatian banyak generasi muda yang hadir.

Tak pernah lagi melihat kincir sungai, kebanyakan anak-anak muda yang hadir kagum dengan cara kerja kincir sungai yang telah digunakan ratusan tahun oleh nenek moyang mereka untuk menopang kehidupan pada zamannya.

Sementara bagi yang dewasa, mereka merasa kembali mengenang masa lampau, dimana peran kincir sungai itu sangat penting dalam menunjang keberhasilan pertanian sawah masyarakat pada eranya.

Terpisah, Wabup Merangin Nilwan Yahya mengharapkan generasi sekarang ini jangan terlalu dimanjakan dengan kemajuan teknologi, sehingga melupakan alat tradisional yang pernah membantu warga dalam mengelola sawahnya.

‘’Pengairan sawah dengan menerapkan kincir sungai ini tidak menggunakan biaya, baik itu bahan bakar minyak atau listrik. Kincir ini diputar dengan memanfaatkan air yang mengalir, sehingga angat efektif sekali,’’terang Wabup.

Bayangkan bila menggunakan pompa air, tentu membutuhkan bahan bakar minyak atau listrik. Penggunaan teknologi boleh-boleh saja tegas wabup, tapi lihat dulu mana yang lebih efektif.

Supik yang hadir di lokasi membawa anaknya mengaku senang dengan dihadirkannya kincir sungai di lokasi acara.

“Saya juga tidak tahu, dari tadi anak saya yang baru berumur enam tahun senang sekali melihat kincir sungai ini,’’ujar Supik ibu anak tersebut.

Kenduri Swarnabhumi di Desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambu ini juga menampilkan beragam kuliner lokal.
 
Menu-menu tradisional Pangkalan Jambu dihidangkan untuk para pengunjung.

Selain itu juga ditampilkan berbagai kerajinan tangan dan aneka karya kreatif yang melibatkan masyarakat setempat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: