>

Terungkap! Keterangan Anak Sindy jadi Petunjuk Penyelidikan Polisi

Terungkap! Keterangan Anak Sindy jadi Petunjuk Penyelidikan Polisi

Penemuan Mayat Ibu Muda di Merangin, Polisi Tetapkan Suami Korban sebagai Tersangka--

"Mati mamaknyo (ibunya), berdarah matonyo," kata anak itu.

"Jadi mamaknyo lah meninggal?" tanya perekam video.

"Iyo, berdarah di sini," ucap anak tersebut sembari menunjuk di bagian mata.

"Bertengkar dengan bapaknya, maknya ya?" tanya perekam video lagi.

"Iyo, dikayu," jawab anak itu lagi.

Ruri mengungkapkan, pembunuhan itu terjadi pada Minggu 27 Agustus 2023 lalu. Kejadian berawal dari cekcok rumah tangga mereka.

Ruri menyebut pelaku cemburu saat mengetahui istri sirihnya pergi karaoke bersama teman-temannya. Pelaku pun menasehati korban namun malah terjadi keributan mulut.

"Untuk modusnya pelaku ini merasa cemburu dan sakit hati karena korban karaoke bersama teman-temannya. Pelaku tidak menerima sikap korban sehingga terjadi penganiayaan tersebut," ujarnya.

Angga (pelaku) menasehati istrinya itu usai makan siang. Namun atas hal itu, terjadi cekcok di antara mereka. Kepada polisi, Angga mengaku sakit hati menerima jawaban dari istrinya yang tak mau dinasehati itu.

"Pelaku menasehati korban terkait perilaku yang tidak kesesuaian dengan hati pelaku. Sehingga timbullah cekcok. Dengan percekcokan tersebut, pelaku emosi dan merasa sakit hati atas jawaban dan Tindakan yang dilakukan korban. Sehingga dari sana timbullah niat (penganiayaan)," jelasnya.

Atas hal itu, sekitar pukul 15.00 WIB, Angga mengajak Sindy menggunakan sepeda motor pergi ke suatu perkebunan bersama anaknya yang diketahui masih berusia 4 tahun. Awalnya, sebagai TKP pertama di suatu pondok di tengah perkebunan warga.

Di sana pelaku menganiaya korban menggunakan kayu. Aksi penganiayaan itu bahkan disebut sempat dilihat oleh anak korban sebagaimana pengakuan anak korban yang videonya beredar luas pasca kejadian.

Tak berhenti di situ, Angga membawa Sindy ke tempat yang cukup jauh dan jarang dilalui warga. Di tengah perkebunan itu, Angga menghabisi nyawa korban dengan kayu dan pisau sebagaimana barang bukti yang telah diamankan polisi.

"Jarak TKP pertama dengan kedua itu cukup jauh sekitar 2 kilometer. Alasannya untuk menghilangkan jejak," ujar Ruri.

Setelah peristiwa itu, pelaku kabur. Sementara anaknya ditinggalkan di pondok tempat TKP pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: