Goodbye Pertalite, Tahun Depan Dihapus Diganti Pertamax Green 92

Goodbye Pertalite, Tahun Depan Dihapus Diganti Pertamax Green 92

Kendaraan saat antri isi BBM di SPBU-Pertamina-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Sepertinya umur BBM subsidi Pertalite tidak lama lagi.

BBM RON 90 ini mulai tahun depan atau 4 bulan lagi bakal dihapus.

Penhapusan BBM Pertalite ini sesuai dengan aturan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa BBM yang beredar dipasaran minmal RON 91.

Direktur Utama PT Pertamina Persero Nicke Widyawati mengatakan, setelah dihapus pengganti dari BBM Pertalite ini nantinya adalah BBM Pertamax Green 92.

Apa itu BBM Pertamac Green 92? BBM Pertamax Green 92 adalah campuran antara Pertalite dengan Etanol 7 persen.

Bakal dihapusnya BBM Pertalite atau RON 90 dipasaran tercetus saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI Rabu (30/08).

Sementara itu denan bakal hadirnya BBM Pertamax Green 92 secara otomatis menjadi 7 jenis BBM yang beredar di masyarakat yakni, Pertamax atau RON 92, Pertamax Turbo atau RON 92, Dexlite atau CN 51, Pertamina Dex atau CN 53, Solar, Pertamax Green 95 dan Pertamax Green 92.

BBM Pertamax Green 95

BBM Pertamax Grre 95 atau yang paling diantara jenis BBM milik Pertamina Persero diperkenalkan pada Senin 24 Juli 2023 yang lalu.

Pertamax Green 95 adalah BBK ramah lingkungan yang menggunakan bahan baku terbarukan yaitu Bioetanol sebanyak 5%. Untuk tahao awal ini, BBM Pertamax Green 95 dibandrol dengan harga Rpo 13.500 per liter.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa produk baru ini merupakan langkah nyata Pertamina dalam mendukung capaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

"Produk ini adalah produk BBK hijau yang ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molases tebu. Ini merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati," ujar Nicke.

Lebih lanjut Nicke menjelaskan bahwa pengembangan produk Pertamax Green 95 juga berhasil melibatkan petani tebu hingga lebih dari 9000 orang. Pemasaran produk ini pada tahap awal dilakukan di 10 SPBU di Surabaya dan 5 SPBU di Jakarta.

Pertamina melalui sinergi BUMN bekerjasama dengan PT Energi Agro Nusantara yang merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara X (Persero) untuk menyediakan bahan baku Bioetanol dari molases tebu yang diproses menjadi etanol fuel grade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: