>

Persoalan Tanah ‘Lenyap’ Bikin Tol Semarang-Demak Jadi Molor Rampung

Persoalan Tanah ‘Lenyap’ Bikin Tol Semarang-Demak Jadi Molor Rampung

Pembangunan Tol Semarang-Demak masih menghadapi persoalan tanag 'lenyap'-Foto Tangkap Layar Youtube FPVRICO-


Kata Basuki, proses pembebasan lahan harus dilalui terlebih dahulu.


Tak hanya masalah pembebasan lahan, proses reklamasi juga harus dilakukan di beberaspa trase yang akan dilalui tol.


Mengutip keterangan yang dirilis jateng.bpk.go.id disebut oleh Basuki Tol Semarang-Demak belum bisa rampung tahun 2024 karena masih menghadapi proses pembebasan lahan.


Lahan yang semula merupakan tanah musnah baru  sekarang menjadi tanah tidak musnah.


“Ada 40 persen yang dia akan melakukan reklamasi, abis itu baru diappraisal,” jelas Basuki, dikutip BPK Jateng dari Kompas.com (20/8/2023).


Hanya saja Basuki masih optimis persoalan tanah lenyap ini masih bisa diselesaikan.


Proyek Jalan Tol Semarang-Demak sepanjang 26,4 kilometer ini dibangun dalam dua seksi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).


Tahun 2023 ini anggaran sebesar Rp 1,1 triliun disiapkan bersumber dari Automatic Adjustment.


Total Automatic Adjustment sebenarnta mencapai Rp 6,7 triliun. Dan ini akan digunakan untuk beberapa proyek di bidang Bina Marga, Sumber Daya Air (SDA), dan Cipta Karya (CK).


Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung, sepanjang 10,39 kilometer, akan disokong Rp 10 triliun dari APBN.


Sementara  Seksi 2 Sayung-Demak, sepanjang 16,01 kilometer melalui investasi dari Badan Usaha Jalan Tol yang dikelola PT PP-PT WIKA Konsorsium senilai Rp 5,9 triliun.


Proyek Jalan Tol Semarang-Demak yang menimbun lautan ini akan memiliki fungsi jamak, selain sebagai jalan tol juga sebagai tanggul laut yang akan menyelesaikan persoalan banjir rob. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: