Lokasi Pembangunan Stockpile dan Pelabuhan Batu Bara di Aurduri Distop, Fasha Perintahkan Police Line
Area Stockpile Batu Bara di Aurduri --
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi John Eka Powa menyatakan, untuk membuat terminal khusus atau semacam stockpile harus dikoordinasikan lebih dahulu dengan KSOP (pelabuhan). Yang artinya harus mendapat rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup dan rekomendasi lalu lintas dari Dishub.
“Dan berbicara terkait andalalin dan lingkungan hidup harus dibicarakan dengan masyarakat, dan sampai detik ini belum ada,” kata Kadishub.
“Kami sampai saat ini belum menerima surat dari Dinas PTSP Provinisi terkait permintaan rekomendasi Amdalalin, dan jika sudah ada kami juga akan berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Jambi. Dishub dari manajemen transportasi dan Ditlantas dari upaya penegakan hukum,” sambung John.
Terkait pihak PT.SAS yang mengandalkan perizinan yang sudah diurus pada 2015 lalu, John menegaskan setiap izin mempunyai masa (batas waktu). “Paling tidak mendaftar ulang kembali. Sesuai instansi terkait. Dan selanjutnya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu akan berkoordinasi dengan DLH untuk amdal dan lalin ke Dishub, serta perizinan setempat koordinasi dengan Pemda setempat,” kata John.
Dikatakan John izin itu semestinya tidak tiba-tiba. “Dan untuk tahun ini terkait lalin Dinas PTSP Provinsi Belum ada meminta rekomendasi kami terkait stockpile,” akunya.
Ditanya terkait klaim Pemkot Jambi stockpile di Aur Kenali yang tak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayahnya (RTRW), John menyebut jika sudah ada pengajuan izin dari PT.SAS pihaknya akan membicarakan dengan Pemkot. “Kita belum koordinasi karena pengembang belum melaporkan, Artinya jika itu melanggar (RTRW) Pemkot berwenang untuk menghentikan,” katanya.
Ia tak memungkiri jika sudah melanggar ketentuan, pilihannya ada stockpile harus pindah ke lokasi yang sesuai dengan peruntukannya. “Itu wilayah Pemkot, tapi jika tak sesuai RTRW tentu harus pindah lokasi karena sudah ketentuan pemerintah,” tegas John.
Masih kata John, molor atau tidaknya kelanjutan pekerjaan Stockpile saat ini tergantung pada PT.SAS. “Mereka cepat tidak mengurusnya, karena di PTSP dan Pemkot Jambi juga punya Standar Operasional Prosedur,” sebutnya.
Kendati demikian, diluar masalah stockpile, menurut John untuk jalan khusus terus berproses. Seperti PT. Inti Tirta yang sudah membuka lahan 15,3 kilometer namun masih terkendala sedikit lantaran ada jembatan yang masih belum selesai. Dimana jika jembatan selesai akan meningkat menjadi 56 kilometer. PT.SAS sudah buka lahan di Mendalo, dan PT.Putra Bulian Properti sudah berjalan. “Artinya dari koordinasi kami dengan para pengembang insyaallah selesai diakhiri tahun untuk pembukaan area, ini salah satu upaya tim Pemprov untuk yang bekerja keras sejak Juni. Jalan itu sudah terbuka dan kami mohon dukungan dari masyarakat, dan insyaallah pada Desember persoalan teknis sudah selesai,” akunya. hfz/aba)
(hfz/aba)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: