Berikut 4 Fakta Menarik Jembatan Kretek 2 yang Dikerjakan WIKA
Jembatan Kretek 2, Bantul, DI Yogyakarta baru saja diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Jembatan Kretek 2, Bantul, DI Yogyakarta baru saja diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Jembatan ini membentang sepanjang 556 meter melintasi Sungai Opak untuk menghubungkan antara Parangtritis dan Tirtohargo. Kehadirannya mampu memangkas jarak tempuh sekitar 5km.
Pembangunan proyek ini dilaksanakan oleh Kerjasama Operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) - PT Hutama Karya (Persero). Pembangunan Jembatan Kretek 2 di Bantul, Yogyakarta menyimpan sejumlah fakta menarik di dalam pembangunannya.
Berikut pembahasan 4 fakta menarik dari pembangunan Jembatan Kretek 2
1. Penggunaan Teknologi Lead Rubber Bearing (LRB)
Sebagaimana yang diketahui, lokasi Jembatan Kretek 2 terdapat sesar Opak yang merupakan sesar yang aktif dan berpotensi terjadinya gempa dan pergerakan tanah (likuifaksi) sehingga digunakannya teknologi khusus Lead Rubber Bearing (LRB) untuk meredam gempa.
Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya mengungkapkan teknologi LRB dirancang untuk mengurangi dampak gempa pada struktur jembatan serta dapat mengabsorpsi dan mengalihkan energi gempa sehingga mereduksi risiko kerusakan yang dapat terjadi. Sedangkan untuk menanggulangi pergerakan tanah (likuifaksi) digunakan soil replacement sedalam 3m untuk menggantikan tanah yang terlikuifaksi.
“Dengan adanya penggunaan teknologi tersebut, keamanan jembatan dapat meningkat secara signifikan serta mampu memberikan memberikan kepercayaan kepada pengguna jembatan akan ketahanan strukturnya,” ungkap Mahendra
2. Filosofi Menara Luku
Salah satu ornamen yang menjadi ikon atau landmark di Jembatan Kretek 2 adalah Menara Luku. Konsep perencanaan desain Jembatan Kretek 2 secara garis besar memuat sebuah filosofi Among Tani Dagang Layar. Tidak hanya indah secara visual namun juga memiliki makna yang mendalam. Stilisasi bentuk Luku (Laku Urip Kang Utama) sebagai wujud agrarisnya budaya dan masyarakat Yogyakarta. Luku yang dipadukan dengan bentuk Pikulan memiliki makna kerja keras dan saling bekerja sama sebagai bagian dalam semangat pembangunan Yogyakarta.
Selain itu, Menara Luku pada Jembatan Kretek 2 juga mengambil filosofi Pamor Keris Toya Mambeg Sepuh atau Pamor Toya Ngembeng tentang genangan air sebagai sumber kehidupan yang bermakna rejeki yang terkumpul dan tidak mudah bocor atau habis. Ornamen garis-garis pada Menara Luku melambangkan aliran air yang mengalir, dimana posisi Jembatan Kretek sebagai jalan yang melewati sungai (air) tercermin dalam ornamen ini. Jika dilihat dalam jenis pamor keris, ornamen seperti itu termasuk pamor toya mambeng, yang mana fIlosofi nya adalah harapan untuk rejeki yang lancar dan tidak mudah mengalir keluar.
3. Edupark Nadiloka Tempat Wahana Rekreasi dan Olahraga
Selain menjadi penghubung jalur jalan lintas selatan (JJLS), Jembatan Kretek 2 juga menjadi ikon baru di Bantul, Yogyakarta. Jembatan ini dilengkapi dengan taman atau edupark yang cukup luas di tepi jembatan pada sisi Parangtritis.
Edupark yang diberi nama Nadiloka ini memanfaatkan space di guide wall jembatan sehingga pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah karena langsung menghadap sungai Opak dan dimanjakan dengan suasana yang asri, udara yang bersih, sejuk, dan segar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: