Melihat Kembali Sejarah Layanan Katering Jemaah Haji di Makkah
Petugas katering sedang menyiapkan makanan untuk Jemaah Haji Indonesia 1444H/2023M di Makkah (Foto: Wahyu/MCH2023)--
Alasan kedua, sebut Subhan, tenaga kerja penyedia layanan katering, misalnya juru masak, menjelang puncak haji ikut dikonsentrasikan ke dapur-dapur di Armina. Sebab, layanan katering selama Armina dimasak di dapur-dapur yang disiapkan di tenda jemaah haji Indonesia di Arafah dan Mina. “Jadi mereka sudah terkonsentrasi untuk Armina. Sehingga, layanan katering pada masa-masa itu dihentikan sementara,” ujarnya.
Pada 2022, pandemi Covid-19 mulai mereda. Indonesia kembali memberangkatkan jemaah haji. Namun, saat itu kuota yang diberikan tidak mencapai 50%, hanya 100.050 jemaah haji saja. Pengurangan kuota juga terjadi untuk semua negara. Secara keseluruhan, berdasarkan data yang dirilis Arab Saudi, total jemaah haji 2022 pada kisaran 800.000. Jumlah ini terbilang kecil. Sebab, saat normal, jumlah jemaah haji bisa mencapai 2,5 juta orang.
“Kondisi Makkah yang lengang, mendorong PPIH atas arahan Gus Men Yaqut Cholil Qoumas untuk memberikan layanan katering secara penuh. Saat itu, jemaah haji Indonesia mendapatkan 75 kali makan selama di Makkah berupa sarapan, makan siang, dan makan malam,” paparnya.
“Kondisi 2022 yang relatif lengang, memungkinkan layanan katering diberikan hingga menjelang puncak haji,” tegas Subhan.
Untuk 2023, kuota jemaah haji Indonesia kembali normal, bahkan mendapat tambahan 8.000 orang sehingga totalnya menjadi 229.000 jemaah. Kuota haji dunia juga kembali normal. Kota Makkah pada hari ini sudah sangat padat dan akan terus bertambah menjelang puncak haji, saat seluruh jemaah haji sudah berada di Kota Kelahiran Nabi.
“Tahun ini, PPIH memberikan layanan katering jemaah selama di Makkah sebanyak 66 kali berupa sarapan, makan siang, dan makan malam,” tutur Subhan.
“Karena kondisi lalu lintas yang sangat padat dan para juru masak juga sudah dikonsentrasikan ke Armina, maka layanan katering di Makkah dihentikan sementara pada sehari sebelum puncak haji dan dua hari setelah Armina,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: