>

Pemerintah Genjot Program Konversi Motor Listrik, Sepeda Motor Indonesia Terbanyak Ketiga di Dunia

Pemerintah Genjot Program Konversi Motor Listrik, Sepeda Motor Indonesia Terbanyak Ketiga di Dunia

Dorong Percepatan Target NZE 2060, Pemerintah Genjot Program Konversi Motor Listrik--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pemerintah menggenjot program konversi motor listrik di Indonesia.

Langkah ini ditempuh karena Pemerintah telah menetapkan target pengurangan emisi hingga nol karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Sebagai langkah peningkatan efisiensi energi dan untuk mencapai NZE, mendorong upaya percepatan perkembangan ekosistem konversi sepeda motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai.

Untuk mempercepat, salah satunya melalui pemberian bantuan kepada masyarakat dalam program konversi motor listrik yang diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 3 Tahun 2023.

"Jika ada yang berminat untuk melakukan konversi sepeda motor listrik, Pemerintah memberikan bantuan sebesar 7 juta rupiah. Menurut perkiraan kami saat ini, biaya untuk konversi sepeda motor sekitar 15-17 juta rupiah. Dengan adanya bantuan ini, masyarakat hanya perlu mengeluarkan sisanya sekitar 8-10 juta rupiah," ungkap Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Senda Hurmuzan Kanan pada acara Forum Bakohumas Tematik “No Emisi, Yes Konversi” (Senin, 12/6).

Senda mengatakan bahwa saat ini jumlah sepeda motor di Indonesia merupakan terbanyak ketiga di dunia dan diproyeksikan akan terus meningkat hingga berjumlah 150 Juta pada tahun 2025, dengan rincian 139 juta unit sepeda motor BBM, 5 juta unit sepeda motor listrik baru dan 6 juta unit sepeda motor konversi.

"Saking besarnya jumlah sepeda motor di Indonesia, kita menghabiskan bensin sekitar 800 ribu barel perhari, sementara produksi minyak mentah kita hanya 600 ribu barel. Dari konsumsi itu kita harus impor sekitar 800 ribu barel, karena konsumsi BBM kita sekitar 1,5 juta barel perhari dan sebagian besar dikonsumsi sepeda motor. Jadi kalau berhasil melakukan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik, diharapkan kita nanti tidak perlu lagi impor BBM, karena dari sisi energi pun kita cukup, kita punya banyak sumber energi baru dan terbarukan (EBT)," tuturnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan Kementerian ESDM memiliki target untuk melakukan konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik sebanyak 50 ribu unit pada tahun 2023 dan 150 ribu unit di tahun 2024. Sementara itu, sudah ada 24 bengkel yang tersedia yang siap melayani proses konversi, salah satunya BBSP KEBTKE.

“Tahun ini targetnya ada 50 ribu unit yang akan dikonversi dan anggarannya sudah tersedia dari Pemerintah, sekitar 350 miliar rupiah. Jadi bantuan ini siap untuk dilaksanakan dan diberikan kepada masyarakat yang tertarik untuk melakukan konversi," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: