Menteri Agama Resmikan Gedung Kuliah Terpadu UIN STS Jambi

Menteri Agama Resmikan Gedung Kuliah Terpadu UIN STS Jambi

Menteri Agama RI menandatangani prasasti pembangunan Gedung Kuliah Terpadu UIN STS Jambi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas meresmikan Gedung Kuliah Terpadu UIN STS Jambi. Peresmian gedung kuliah UIN Jambi ini berlangsung di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten bersamaan dengan 5 UIN lainnya yang juga menjadi bagian dari program 6 in 1 ini, Selasa (30/5). 

Proyek 6 in 1 ini dikerjakan secara multiyears atau tahun jamak yang tergabung dalam program pengembangan sarana dan prasarana di 6 PTKIN. Pembangunan 6 in 1 ini, terdiri dari 6 PTKIN di antaranya UIN Imam Bonjol Padang, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, UIN Raden Intan Lampung, UIN Antasari Banjarmasin, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan UIN Sunan Ampel Surabaya.


Rektor beserta Wakil Rektor 1 dan para pimpinan dilingkungan UIN STS Jambi-- 

Pembangunan Gedung Multi Fungsi Pelayanan Umum (GMPU), Gedung Kuliah Terpadu, Gedung Entrepreneur dan Gedung Pusat Pelatihan Mahasiswa UIN STS Jambi ini berasal dari pembiayaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. H. Suaidi., MA.,Ph.D., yang turut hadir secara langsung merasa sangat bahagia atas terselesaikannnya pembangunan tanpa ada temuan. 

Dimana saat ini Gedung kuliah yang pembangunannya beesumber dari SBSN telah digunakan untuk pelaksanaan perkuliahan 7 Fakultas. 


Rektor UIN STS Jambi hadir dalam penandatanganan prasasti Pembangunan SBSN 6 in 1--

"Ini satu kebanggaan buat kita semua, UIN STS Jambi bisa memiliki bangunan Gedung yang sangat indah. Semoga ini menjadi penyemangat civitas akademika UIN STS Jambi dan mahasiswa dalam terus meningkat kualitas. Sehingga kita bisa membangun Jambi melalui UIN STS Jambi dan membangun Indonesia melalui Jambi," jelas Rektor UIN STS Jambi. 

Selain peresmian ini, Gus Men juga memberikan arahan dan evaluasi terkait pelaksanaan seleksi mahasiswa baru jalur UMPTKIN yang saat ini sedang berlangsung. Pertama berkaitan dengan sangat rendahnya peminat pada Prodi Keagamaan, kemudian yang kedua bahwa PTKIN adalah kampus yang terbuka untuk semua agama terlihat dari adanya peminat dari semua agama, serta ketiga Gus Men juga menyampaikan bahwa melihat perkembangan saat ini maka akan ada peluang kedepan perkuliahan bisa dilangsungkan secara hybrid, artinya ada perkuliahan yang secara langsung dan tidak langsung dalam rangka memaksimalkan jumlah peminat. (Uci)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: