Mahasiswa Kedokteran UNP Tidak Kuliah di Padang tapi di Kota Lahirnya FK Unand, Dingin dan Indah
Desain gedung Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Padang-Foto: fk.unp.ac.id-
PADANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Universitas Negeri Padang (UNP) Sumbar tahun ini mulai menerima mahasiswa perdananya untuk Program Studi Kedokteran. Tapi perlu dicatat, mahasiswa kedokteran UNP tidak akan kuliah di Kota Padang.
Memantau situs resmi Fakultas Kedokteran UNP, tercatat segala aktivitasnya berpusat di Jl. Batang Masang No. 4, Belakang Balok di sebuah kota yang sangat dingin dan indah di Sumbar yaitu Kota Bukittinggi.
Fakultas Kedokteran UNP nantinya akan bekerjasama dengan salah satu RS terbaik di Sumbar yaitu Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi sebagai rumah sakit pendidikannya.
Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D mengatakan FK UNP membuka dua Prodi yaitu Prodi Kedokteran dan Prodi Ilmu Keperawatan. Keduanya tahun ini akan menerima 50 mahasiswa baru melalui jalur SNBT dan jalur Mandiri.
Ganefri memprediksi dua jurusan ini akan langsung menjadi prodi favorit selain prodi terbaik lainnya yang sudah lebih dulu dibuka UNP.
Saat penandatanganan perjanjian kerjasama di RSAM Bukittinggi, tahun lalu Direktur RSAM Bukittinggi, Dr. Busril, M.PH mengaku menyambut baik kerjasama FK UNP dan pihak RS apalagi Bukittinggi selama ini memang sudah dikenal lama sebagai kota pendidikan di Sumbar.
Dulu, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) juga memulai perkuliahan perdana pada Bulan Juli 1955, sekitar 68 tahun silam di Kota Bukittinggi.
Pertama kali proses perkuliahan FK Unand dilakukan di ruang kelas sebuah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Birugo, sekarang SD di sebelah Polresta Bukittinggi.
FK Unand juga memanfaatkan RSU Bukittinggi sebagai tempat sarana perkuliahan, sedangkan praktikum dilaksanakan di SMU PSM Atas Ngarai.
Mengutip dari situs FK Unand, tercatat jumlah mahasiswa angkatan pertama FK Unand di Kota Bukittinggi itu ada 70 orang yang berasal dari berbagai daerah Sumbar dan wilayah lain di Sumatera Tengah.
Pada tanggal 7 September 1955 Fakultas Kedokteran diresmikan oleh Wakil Presiden Drs. Mohd. Hatta yang didampingi oleh menteri PP&K waktu itu, Prof. Ir. Soewandi.
Proses pendidikan dilakukan oleh Staf pengajar yang 70 persen berasal dari luar negeri dengan bantuan UNESCO melalui program Colombo Plan.
BACA JUGA:10 Kampus Swasta di Sumatera yang Punya Jurusan Kedokteran
BACA JUGA:Ada Satu Jurusan di Unand yang Kuliahnya Tidak di Padang tapi 1,5 Jam dari Batas Jambi-Sumbar
BACA JUGA:Harta Karun Warisan Belanda Bernilai Triliunan ‘Mati Suri’ di Sumbar
Pada tanggal 2 Oktober 1958 ditandatangani kerjasama Internasional dengan New South Wales University, Australian National University, dan Adelaide University, namun kerjasama tersebut tidak dapat terlaksana karena konflik daerah.
Pada tahun 1959 Fakultas Kedokteran pindah ke Padang. Wisuda pertama sebanyak 10 orang dokter baru, terlaksana tahun pada 1966 di Kota Padang, tepatnya 11 tahun setelah awal berdiri di Kota Bukittinggi
Kurikulum pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas periode 1955-1984 berorientasi klinik.
BACA JUGA:MANTAP! BBM Sawit Mulai Disalurkan Pertamina 1 Juni 2023
BACA JUGA:Ingat Kasus Warga Muba Tolak Lewat Kolong Tol Palembang-Betung? Ini Kabar Terbaru dari Waskita
Setelah adanya Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI I dan KIPDI II), maka pada periode 1984-2004 pendidikan kedokteran berorientasi komunitas dikenal dengan Community Oriented Medical Education (COME).
Sejak tahun 2004, sesuai dengan perubahan paradigma pendidikan kedokteran dari teacher center menjadi student center, maka kurikulum pendidikan dokter berbasis kompetensi menggunakan strategi student center learning (SCL) dengan pendekatan Problem based learning (PBL) dengan orientasi Pendidikan Dokter menghasilkan dokter layanan primer berorientasi Dokter Keluarga.
Perubahan secara drastis tersebut terlaksana dengan bantuan proyek HWS, dimana SDM, sarana dan prasarana disesuaikan dengan perubahan paradigma baru pendidikan tersebut.
Atas keberhasilan dalam melaksanakan perubahan tersebut, Fakultas kedokteran Unand ditunjuk oleh DIKTI sebagai l Center of Excelence untuk pelaksanaan PBL.
Pada tahun 2011 dengan bantuan dana proyek HPEQ, dilakukan pengembangan kurikulum pendidikan dokter layanan primer berorientasi dokter keluarga atau Family Oriented Medical Education (FOME).
Setelah dilaksanakannya kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL secara utuh sejak tahun 2004, maka lulusan pertama dengan sistim PBL di Yudisium.
Lulusan dengan sistem Berbasis Kompetensi ini perlu melaksanakan Internship.
Fakultas Kedokteran Andalas ditunjuk sebagai percontohan pelaksanaan Program Internship Dokter Indonesia pertama di Indonesia.
Soft launching Internship dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2010 oleh Menteri Kesehatan dan dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, dan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Partisipasi.
Fakultas Kedokteran dalam memperluas kesempatan masyarakat untuk memperoleh pendidikan Dokter adalah dengan berperan sebagai leading sector dalam pendirian beberapa Fakultas Kedokteran seperti :
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah di Padang, Fakultas Kedokteran Universitas Riau di Pekanbaru, Fakultas Kedokteran Universitas Malikulsaleh di Lhoksumawe Aceh.
Saat ini Fakultas Kedoktaran Universitas Andalas merupakan pembina Fakultas Kedokteran Abuyatama Banda Aceh dan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam.
Saat ini Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tengah menjadi pengampu pendirian Fakultas Kedokteran untuk Universitas Negeri Padang dan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
FK Unand merupakan lembaga pendidikan dokter yang oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi kembali memperoleh Akreditasi Unggul (0683/LAM-PTKes/Akr/Sar/VIII/2022) untuk program Sarjana Kedokteran dan Akreditasi Unggul (0684/LAM-PTKes/Akr/Pro/VIII/2022) untuk Program Profesi Dokter. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: