Tambah Anggaran Rp 10 Miliar, Untuk Angkutan Udara Jamaah Haji Jambi ke EHA Batam

Tambah Anggaran Rp 10 Miliar, Untuk Angkutan Udara Jamaah Haji Jambi ke EHA Batam

Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pemerintah Provinsi Jambi menambah anggaran angkutan udara bagi jamaah haji menuju Embarkasi haji Antara (EHA) Batam. Hal itu untuk mengantisipasi kenaikan harga di dunia maskapai.

Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman mengatakan, kekurangan harga untuk mengantisipasi maskapai yang kemungkinan menggunakan jasa perusahaan berbeda pada tahun ini.

“Jika kemarin Lion dan tahun ini bisa berpotensi Garuda. Itupun melalui mekanisme tender. Itu yang harus diantisipasi,” katanya kepada Jambi Ekspres belum lama ini.

Ia mengakui terdapat kenaikan harga yang belum diantisipasi. Dalam perhitungan itu anggaran bertambah sekitar Rp 10 miliar. “Kita mengajukan tambahan Rp 10 miliar lagi, dari alokasi Rp 17 Miliar, jadi totalnya Rp 27 Miliar,” sebutnya.

Masih kata Sekda, penambahan anggaran itu akan dimasukkan dalam pergeseran mendahului perubahan (APBD). Yang nantinya tetap  dilaporkan ke DPRD Provinsi Jambi.

 “Dananya ada namun kurang. Bukan membuat rekening baru, dana tersedia kurang, jadi kita mendahului,” jelasnya.

Sebelumnya, Jamaah Haji Embarkasi Antara (EHA) Batam termasuk Provinsi Jambi dijadwalkan berangkat ke tanah suci mulai di kloter 17 hingga kloter 24.

Khusus untuk Jamaah Calon Haji (JCH) Jambi akan mulai masuk ke asrama haji terhitung pada 4 hingga 13 Juni.

“Iya, jamaah haji diberangkatkan ke tanah suci secara bertahap. Kita menggunakan pesawat Saudi yang 1 kloternya berisikan 374 orang. Untuk Jambi berjumlah 8 kloter,” ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi Wahyudi Abdul Wahab.

Sebelum diberangkatkan, Kementerian Agama Kanwil Provinsi Jambi melakukan persiapan satu diantaranya mengadakan bimbingan manasik haji bagi jamaah yang dimulai pada 12 Mei sampai 22 Mei.

“Untuk bimbingan manasik haji kita akan melakukan bimbingan teknis bagi petugas tentang fikih lansia,” ujarnya.

Wahyudi menjelaskan tahun ini Kementerian Agama mengangkat tagline Haji Ramah Lansia, oleh karenanya pelayanan jemaah lansia harus diprioritaskan.Dari pelayanan di asrama haji, penempatan di dalam aula, pemrosesan one stop servis hingga penempatan di pesawat terbang.

“Kita juga membentuk relawan lansia yang diambil dari petugas, diberi nama sahabat lansia. Kita akan membangun empatinya kepada lansia atau kepedulian lansia dalam penyelenggaran haji,” ucapnya.

Pihaknya juga memaksimalkan dengan melakukan bimbingan teknis kepada petugas haji daerah terkait pelayanan lansia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: