Bupati Meranti Diangkut KPK Pakai Speedboat Menuju Pekanbaru Lalu Diterbangkan ke Jakarta

Bupati Meranti Diangkut KPK Pakai Speedboat Menuju Pekanbaru Lalu Diterbangkan ke Jakarta

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, SH, MM dan wakilnya AKBP (Purn.) H. Asmar yang kini menjadi pelaksana harian Bupati. Foto : Dok Pemkab Kepulauan Meranti--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Muhammad Adil, Bupati Meranti mungkin tak pernah menyangka ia akan diciduk KPK di rumah dinasnya jelang tengah malam pada Kamis (6/4).

 

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul kepada media mengatakan, pihaknya dihubungi penyidik KPK sekitar pukul 22:00 WIB dan diminta back up proses penangkapan Bupati Meranti.

 

Sebelum itu, KPK selama 1 jaman kata Andi telah lebih dulu memeriksa kantor Bupati Kepulauan Meranti.

 

Kapolres mengaku pihak yang diperiksa KPK jumlahnya banyak namun orang pertama yang dibawa KPK menggunakan kapal Polair ke Pelabuhan Buton adalah Bupati Meranti sekitar pukul 23.30 WIB.

 

BACA JUGA:Ngaku Punya Harta Rp 4,7 Miliar, Bupati Meranti Ditolak Gabung ke PDIP Gegara Dua Masalah

 

Lalu Bupati Meranti dibawa KPK menggunakan speed boat dari Pelabuhan Buton menuju Pekanbaru dan diterbangkan ke Jakarta pada Jumat (7/4) pagi.

 

Sampai di Jakarta Bupati Meranti diperiksa di Gedung Merah Putih KPK guna pemeriksaan lebih lanjut.

 

Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan ada puluhan orang pejabat strategis di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti yang ditangkap KPK. "Dan juga ada pihak swasta," ujarnya saat memberi keterangan kepada media pada Jumat (7/4).

 

Tak hanya Bupati Meranti, seluruh pejabat yang terkait juga turut dibawa ke Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut.

 

KPK memiliki waktu 24 jam untuk menentukan status Bupati Meranti Muhammad Adil pasca operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK Kamis malam.

 

Sosok Bupati Meranti

 

Siapa Muhammad Adil? merupakan pria kelahiran 18 April 1972 yang punya jejak sejarah memulai karir jadi pemimpin saat maju dalam pemilihan kepala desa, namun kalah.

 

Kemudian ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Bengkalis tahun 2009 dan anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2009-2014.

 

Bersama Partai Hanura, Adil kemudian tahun 2014-2018 menjadi anggota DPRD Provinsi Riau. Di ujung masa jabatan di DPRD Riau, Adil kemudian berpindah ke partai PKB.

 

Dengan perahu PKB ia kemudian menjadi anggota DPRD Riau kedua kalinya untuk periode 2019-2024.

 

Belum lama menjabat kemudian mencoba peruntungan bertarung menjadi Bupati Meranti bersama wakilnya Asmar, seorang purnawirawan polisi.

 

Nasib baik, Adil kemudian menang dan berhasil mengantongi 37.116 suara. Tak lama menjadi bupati, Adil disebut-sebut akan berpindah ke partai PDIP.

 

Sosok Adil kian dikenal secara nasional karena pada tahun 2022 ia marah-marah kepada pegawai Kemenkeu.

 

Adil ngomel-ngomel terkait pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) atas produksi minyak di daerahnya yang dinilai tidak fair. 

 

Salah satu Dirjen Kemenkeu jadi sasaran kemarahan Adil dalam salah satu pertemuan di Riau. 

 

Kata Adil, DBH yang diterima Kabupaten Meranti saat harga minyak 60 USD pada tahun 2022 adalah Rp 114 Miliar, namun saat harga minyak dunia naik 100 USD per barel, DBH yang diterima Meranti malah tidak sesuai, hanya naik Rp 700 juta.

 

Dibeberkan Adil pula, sumur minyak yang dioperasikan juga semakin banyak di Meranti, dari awal 13 sumur kemudian tahun 2022 naik menjadi 19 sumur bor, lifting minyak naik, harga minyak naik, tapi kenapa DBH yang diterima tidak pas. 

 

Kata-kata yang keluar dari mulut Adil juga sangat keras, ia menyebut Kemenkeu banyak diisi oleh iblis dan setan. Video Adil marah-marah pun beredar luas. Akibat kejadian ini, Adil dapat teguran dari Kemendagri. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: