Batu Bara Oh Batu Bara... Baru Dibuka Kembali Timbulkan Kemacetan

Batu Bara Oh Batu Bara... Baru Dibuka Kembali Timbulkan Kemacetan

Jalan macet parah akibat banyaknya angkutan batu bara--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kemacetan batu bara kembali terjadi pasca pengaktifan kembali operasional angkutan batu bara sejak Sabtu (11/3).

Penyebabnya perbaikan jalan nasional yang berlubang belum rampung dikerjakan akibat cuaca hujan yang menggugurkan beberapa hari terakhir.

Hal tersebut diakui langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris.

"Operasi angkutan batu bara sudah diaktifkan sambil dilakukan perbaikan jalan karena beberapa hari kebelakang terjadi hujan luar biasa, sehingga target Balai Jalan selesai Jumat Sore menjadi molor. Saya sudah cek ke lapangan kemarin (Minggu,red) di Sridadi, ada yang sudah ditimbun oleh UPTD Alkal (Dinas PU Provinsi) dan oleh Balai Jalan belum diaspal karena curah hujan meningkat beberapa hari lalu," ucap Al Haris kepada Jambi Ekspres (13/3/2023).

"Saya pesankan ke Balai Jalan tolong diaspal, kalau tidak diaspal potensi yang ditimbulkan bisa berlubang lagi karena dilintasi  mobil, saya minta itu semua, sepanjang itu sudah selesai tinggal pengaturannya," lanjut Haris.

Saat ditanya tinggal berapa persen jalan yang belum diperbaiki Haris belum menjawab.

Kendati demikian, gubernur mengungkapkan pengaktifan operasi batu bara lantaran persoalan ekonomi masyarakat Jambi. "(Karena) mau memasuki bulan ramadhan  pengusaha, supir dan buruh masih butuh makan. Saya kira petugas sudah mengatur dengan baik dan alhamdulillah  dua hari ini sudah lancar semua kayaknya," ujar gubernur.

Selain itu dalam waktu bersamaan, Haris meminta jalan alternatif Karmeo - Kilangan juga diaktifkan untuk kendaraan pribadi lewat, sehingga mengurangi beban kendaraan di jalan nasional.  "Ini untuk angkutan umum, angkutan orang, ambulance, mobil sayur," akunya.

Haris menyebut jalan alternatif itu telah diminta untuk dibuka, dan telah ada pos di simpang itu untuk diarahkan mobil masuk.

Sementara itu Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Atma Jaya mengakui adanya kemacetan yang terjadi pada Minggu malam. "Ya (karena) jalan berlubang dan hujan. Tetapi (arus lalu lintasnya) tetap jalan," ucap Atma.

Atma menyebutkan pada Minggu malam hingga senin dinihari setidaknya sekitar 3.000 angkutan batu bara melintas.

Adapun titik padat dan macet seperti pada simpang 3 Tembesi ke arah Tebo dan Sarolangun, kemudian di Jebak. "Penyebabnya jalan yang baru di pecing (tambal sulam), serta jalan yang kurang bagus menyebabkan lambat nya pergerakan kendaraan. Serta harusnya jalan ini idealnya dilebarkan atau ditingkatkan kelasnya termasuk di bahu jalan agar tak rawan kecelakaan. Selain solusi permanen harus ada jalan khusus," sebutnya.

Dirinya menyebut petugas gabungan satgaswas sudah maksimal menertibkan lalu lintas di posko yang telah ditetapkan. Mulai dari Koto Boyo, Tembesi, Jebak dan Sridadi dan Simpang BBC.  Sementara jalan alternatif  belum dibuka masih dipalang berdasarkan informasi petugas.

Pria yang aslinya menjabat Sekretaris Dishub Provinsi Jambi ini memperkirakan pada malam Senin ini akan lebih banyak truk yang melintas, karena ditambah angkutan yang keluar dari mulut tambang. "Ketentuannya angkutan batu bara disekat di Simpang BBC untuk masuk ke kantong parkir pada pukul 5 pagi," kata Atma Jaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: