Senat dan Pimpinan Unbari Menjawab Tuntutan Mahasiswa
Senat dan Pimpinan Universitas Batanghari--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Senat dan Pimpinan Universitas Batanghari menjawab tuntutan mahasiswa yang disuarakan beberapa waktu lalu.
Pihak kampus menerangkan sejak 27 Februari mulai terjadi kegaduhan dimana ada penguasaan ruang kerja rektor dengan paksa oleh sekelompok orang yang mengaku yayasan.
Terus berlanjut pada tanggal 1maret pelantikan pejabat struktural oleh pj Rektor yg diangkat yayasan dan dikeluarkan SK pemberhentian sebagai Dosen dengan tidak Hormat untuk pejabat-pejabat.
Dilanjutkan pada hari jumat semua ruangan wakil rektor, ruang BAU dan BAAK di buka secara paksa dan semua kunci2 pintu diganti sehingga karyawan tdk bisa bekerja diruangan tersebut, ditambah dengan surat edaran bahwa pengusaan aset unbari oleh YPJ dan juga kampus menjadi bukan seperti kampus karena dipenuhi oleh orang-orang yg tidak dikenal yg duduk2 ditangga utama, di depan BAU dan BAK sehingga membuat dosen dan tendik kurang nyaman.
"Namun kami diminta untuk tetat tenang, tidak memberikan aksi balasan dan tidak anarkis, pimpinan diminta untuk bertahan sampai Pj. Rektor Prof.Herri tiba di Jambi. sehingga full jumat dan sabtu tdk bisa bekerja dikantor dan dilanjutkan sampai senin," tulis keterangan senat dan Pimpinan kampus ini.
Apakah kami melalaikan mahasiswa?? Pimpinan, Dosen dan tendik tetap bekerja walaupun tidak optimal krn tdk ada ruangan untuk bekerja. Tapi pelayanan di fakultas masing-masing tetap jalan, mahasiswa diarahkan untuk bimbingan, regestrasi dan pembayaran secara online.
Tanggapan terhadap apa yg menjadi tuntutan mahasiswa:
1. Proses administrasi akan dapat berjalan sebagaimana mestinya, karena sesuai dgn apa yg disampaikan oleh ibu kepala LLdikti Wil X bahwa prof Herri adalah Pj rektor yg sah, artinya semua produk2 Pj rektor yg diangkat Yysn tdk sah. Nah ini akan berimbas pada proses akademik yg kembali normal. Perebutan ruangan secara paksa tentunya ruangan akan kembali ke semula. Untuk proses administrasi mahasiswa dapat melakukan secara online.
2. Apakah hak-hak mahasiswa terabaikan:
Tentu tidak, dimana mahasiswa dapat belajar dengan tenang dan nyaman hingga pelaksanaan UAs pun lancar. Walaupun sedang ada konflik tapi unbari tetap dapat melaksanakan wisuda dimana sudah 2x kita lakukan. Màhasiswa dapat melaksanakan KKN dengan biaya hanya 150rb saja. Dan tentunya banyak lagi kegiatan yg sudah dilakukan untuk mahasiswa yg sdh di buat Pj.Rektor Prof. Herri.
3. Untuk Pemilihan rektor definitif, dalam hal ini harus diputuskan terlebih dahulu siapa Badan Pengelola yang berhak, karena pada saat ini yayasan sedang status quo.
Pihak yg berwenang sedang menyelesaikan ini. Pj. Rektor bukan berdiam diri saja untuk penyelesaian konflik ini banyak yg sdh beliau lakukan dan tentunya ini terus dikomunikasikan ke pimpinan Unuversitas agar masalah ini segera berakahir dan diputuskan oleh yg berwenang siapa yg akan menjadi BP Unbari, sehingga Pemilihan rektor definitif dapat dilakukan bukan dengan cara2 yg melanggar hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: