>

Kader Peduli Gizi Tanjabtim Apresiasi SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd

Kader Peduli Gizi Tanjabtim Apresiasi SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd

Kader Peduli Gizi Tanjabtim Apresiasi PetroChina International Jabung Ltd--

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID –SKK Migas PetroChina diapresiasi para Kader Peduli Gizi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Para Kader Peduli Gizi yang terpilih dari masyarakat ini mengapresiasi SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd setelah memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait makanan bergizi.

PetroChina sendiri berkolaborasi bersama Dinkes Tanjabtim dan Dinkes Provinsi Jambi dalam memberikan pelatihan dan pemahanan kepada masyarakat ini yang digelar pada awal November lalu.

Khusus pemahaman makanan bergizi yang diberikan PetroChina ini untuk ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita dengan baik.

“Sebagai kader di desa, PetroChina ini sangat membantu ya. Dengan ilmu yang diberikan, kami bisa tularkan kepada masyarakat yang ada di lingkungan kami, supaya ibu-ibu itu bisa mengelola gizi secara baik dan benar,” ujar salah seorang Kader Peduli Gizi Tanjung Jabung Timur, Suwarni.

“Saya bangga sebagai kader bisa menyampaikan tips-tips kepada ibu hamil dan para balita bisa sehat,” tutur salah seorang Kader Peduli Gizi Tanjung Jabung Timur, Widayati.

“Kegiatan serupa akan terus berlanjut, terutama di daerah sekitar wilayah operasi PetroChina International Jabung Ltd.,” jelas Analis Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Feri T. Sihotang.

Selain itu, Ferry menjelaskan terkait pemanfaatan dan pengolahan bahan baku makanan agar memiliki nilai gizi yang baik. Dimana untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang merupakan wilayah pesisir dan menghasilkan sumber gizi hewani dari hasil tangkapan nelayan, dinilai cukup baik untuk menekan angka stunting dari pola makanan.

“Di kabupaten ini (Tanjabtim, red), sebenarnya sumber makanan bergizi sudah cukup banyak, karena untuk memperoleh ikan cukup mudah. Hanya saja, permasalahan gizi ini banyak dialami karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengolah makanan yang baik dan bergizi,” ungkapnya.

“Diharapkan para peserta juga bisa mengintervensi dan berperan serta dalam menangani kasus stunting, yang salah satu penyebabnya yaitu kekurangan gizi pada masa kehamilan sampai usia balita, atau di seribu hari pertama kehidupan,” ujarnya.

Merujuk dari standar yang telah diberikan Kementerian Kesehatan RI, penanganan gizi buruk ini ada beberapa proses atau langkah yang harus dilakukan. Seperti pemberian makanan sehari-hari atau menu utama yang bergizi selama 90 hari.

“Untuk ibu hamil yang kurus, itu akan diberikan bantuan makanan tambahan selama 90 hari. Bentuknya berupa makanan seperti sehari-hari untuk orang dewasa, ditambah buah, dan juga kudapan atau snack,” paparnya.

Demikian pula untuk penanganan terhadap balita yang memiliki postur tubuh kurus atau tidak sesuai dengan berat timbangan badannya, juga diberikan makanan tambahan yang disesuaikan dengan umurnya.

“Kalau umur bayi itu 6 sampai 8 bulan, diberikan makanan dalam bentuk bubur saring. Untuk umur 9 sampai 11 bulan, diberikan bubur ayam yang masih ada serat-serat makanan di dalamnya. Sedangkan anak umur 12 bulan ke atas diberikan makanan seperti orang dewasa, tapi dengan porsi setengahnya,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: