25 Hektare Lahan Warga Terdampak Banjir Abu Vulkanik Gunung Kerinci
Lahar dingin menutupi sawah di Desa Sungai Rumpun Kabupaten Kerinci. Foto : Dede/Jambi Ekspres--
KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kurang lebih 25 hektare lahan pertanian persawahan dan kebun milik warga di desa Sungai Rumpun, kecamatan Gunung Tujuh, kabupaten Kerinci, diterjang banjir material abu dari perbukitan Gunung Kerinci.
Dari jumlah tersebut 20 haktare di antaranya lahan sawah dan 5 hektare lahan perkebunan tanaman selada air.
Kades Sungai Rumpun, Herman mengatakan bahwa banjir tersebut merupakan sisa abu vulkanik yang erupsi dari kawah Gunung Kerinci.
"Dari penelitian itu merupakan sisa abu vulkanik yang dibawa air dari puncak Gunung Kerinci. Tadi (kemaren,red) pemerintah kabupaten sudah turun melihat dan mengecek. Hasilnya material itu sisa abu yang erupsi dari Gunung Kerinci,"jelasnya.
Dia menyebutkan banjir material abu erupsi ini sudah terjadi sekitar 20 kali sejak mulainya erupsi pada bulan Oktober 2022 lalu hingga kemarin Selasa (17/01). "Baunya pun tercium bau belerang. Material Abu itu berasal dari Erupsinya Gunung Kerinci, dari puncak Gunung Kerinci, sehingga menumpuk di Sungai Rumpun dan masuk ke areal persawahan warga,"terangnya.
Sedangkan untuk luasan lahan Pertanian yakni persawahan milik warga yang Tertimbun akibat banjir abu erupsi Gunung Kerinci ini, mencapai sekitar 25 hektare. Akibatnya lahan pertanian tidak bisa digarap oleh warga.
"Totalnya sekitar 25 hektare. Kalau pasca Erupsi dari Oktober lalu Lahan yang terdampak sekitar 10 hektare, sedangkan lahan tahun sebelumnya 15 hektare. Sampai saat ini lahan yang tertimbun material abu itu belum bisa digarap, karena masih tertimbun material abu yang mencapai kedalaman 1 meter,"katanya.
Kades Sungai Rumpun Herman mengatakan Ada sekitar 40 orang pemilik atau kepala keluarga yang rugi akibat hal ini. Karena sawah taking bisa digarap sedangkan tanaman selada air tergenang.
"Saat ini kalau semakin banjir makin melebar. Jadi sungai harus di normalisasi, dilakukan pengalian dan pelebaran sungai Dan pembuatan turap sungai atau bronjong, " ujarnya
Dirinya berharap kepada Pemerintah kabupaten Kerinci untuk dapat mencari solusi mengatasi banjir tersebut agar warga bisa menggarap lahan persawahan kembali. "Tim dari PUPR, BPBD dan anggota dewan, akan ditangani dari tanggap darurat. Nanti sungai akan dilakukan pelebaran atau normalisasi, agar lahan warga tidak banjir lagi,"jelasnya
Terpisah Kepala BPBD Kerinci Darifus Dan Kadis PU Maya meninjau langsung kelokasi tersebut. Darifus mengatakan pemerintah kabupaten akan mengupayakan nanti penanganannya. Termasuk di PUPR akan melakukan normalisasi sungai.
"Iya kita sudah turun cek tadi. Memang sungai sudah tertimbun lahar dingin atau abu Vulkanik yang terbawa arus hunan gunung kerinci. Sehingga air mengalir ke area pertanian warga, " katanya.
Pemkab akab berupaya melakukan normalisasi sungai agar aliran air tak meluap ke area pertanian warga. (hdp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: