Lawan Eropa, Malaysia Ajak Indonesia Ancam Stop Ekspor Produk Sawit ke Eropa
ilustrasi kelapa sawit--
Kisruh tersebut diyakini tidak berdampak pada konsumsi sawit Uni Eropa yang memang diperkirakan akan merosot dalam sepuluh tahun ke depan.
Tren ini menguat sejak 2018 silam, ketika UE menetapkan larangan konsumsi sawit sebagai bahan bakar kendaraan selambatnya pada 2030.
Batas waktu tersebut dipilih karena bertepatan dengan berakhirnya siklus ekonomis pohon sawit di kedua negara yang harus diganti setiap 30 tahun.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim pekan ini sepakat untuk "melawan diskriminasi terhadap minyak sawit”, serta memperkuat kerja sama melalui CPOPC.
Uni Eropa saat ini adalah konsumen minyak sawit terbesar ketiga di dunia, setelah Indonesia, India dan Cina.
Setidaknya 46 persen impor sawit Eropa digunakan untuk bahan bakar kendaraan senilai 2 miliar Euro setiap tahun.
Mengutip data pemerintah Malaysia, penjualan sawit ke UE mewakili 9,4 persen dari total nilai ekspor pada 2022, atau setara dengan 1,47 miliar ton.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: