Sumber Dana Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dari Mana ? Ternyata..

Sumber Dana Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dari Mana ? Ternyata..

Saat ini, kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menjadi salah satu penopang ekonomi di Sumatra. Foto : Dok Hutama Karya--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Banyak yang penasaran, pemerintah dapat sumber dana dari mana untuk membangun mega proyek jalan tol trans Sumatera?

Apalagi jalan tol trans Sumatera ukurannya ngga kaleng-kaleng. Sebagai salah satu pulau terbesar dunia dengan kondisi topografi yang tidak mudah, membuat pembangunan jalan tol trans Sumatera akan menelan biaya Rp 572 Triliun. 

Angka ini diungkapkan Luky Alfirman, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, dalam kanal Youtube DJPPR Kemenkeu. 

“Jika dibangun sekaligus dalam waktu bersamaan semua 24 ruas ini, maka kebutuhan pendanaan Rp 572 Triliun,” kata Luky. 

Lantas dari mana saja sumber dana untuk bisa menyelesaikan proyek ini? Ternyata salah satunya adalah bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada Hutama Karya Persero selaku pengembang jalan tol trans Sumatera. 

PMN kepada Hutama Karya akan menjadi setoran modal pemegang saham ke perusahaan, di mana Hutama Karya 100 persen dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.

PT Hutama Karya menerima suntikan dana PMN Tunai tahun 2022 periode I sebesar Rp23,85 miliar dan periode II sebesar Rp7,5 triliun dari APBN, dana cadangan pembiayaan investasi.

Rencananya PMN untuk Hutama Karya pada tahun anggaran 2023 sebesar Rp 30,56 triliun yang diproyeksikan akan diterima pada triwulan II 2023. 

Wakil Direktur Utama Hutama Karya, Aloysius Kiik Ro dalam rilis Hutama Karya menyebutkan bahwa dana PMN tersebut akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan ruas-ruas JTTS tahap 1 seperti, Ruas Binjai – Langsa Rp1,096 miliar, Ruas Indralaya – Muara Enim Rp1,028 miliar, Ruas Kisaran – Indrapura Rp1,176 miliar, Kuala Tanjung – Parapat Rp3,037 miliar, Ruas Bengkulu – Tb. Penanjung Rp266 miliar, Ruas Sigli – Banda Aceh Rp952 miliar, Ruas Padang – Sicincin Rp5,339 miliar, Ruas Pekanbaru – Pangkalan Rp797 miliar.

“Serta dimulai pembangunan ruas-ruas JTTS tahap 2 yakni Ruas Betung – Tempino – Jambi Rp 8,962 Miliar dan ruas Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru Rp7,909 miliar,” imbuh Aloy.

Dari beberapa ruas tersebut, Hutama Karya akan mendahulukan penyelesaian pembangunan ruas-ruas jalan tol trans Sumatera  tahap I dan sebagian tahap II  yaitu Tol Betung-Tempino-Jambi dan Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) yang saat ini telah diberikan penugasan membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Berdasarkan data yang diperoleh Jambi Ekspres, Hutama Karya tercatat telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.064 km dengan 465 km ruas tol konstruksi dan 599 km ruas tol Operasi. 

Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2, 3 dan 4 (37 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu - Taba Penanjung (18 km) dan Tol Bangkinang - Pangkalan (31 km).

Sebenarnya tak hanya mengandalkan APBN, poyek jalan tol trans Sumatera juga telah dilirik oleh beberapa negara asing.

Baru-baru ini Turki juga menyatakan diri berminat menanam investasi di proyek ini. Demikian juga Jepang yang telah lebih dulu terlibat dalam beberapa ruas jalan tol di Sumatera. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: