Bak Video di Filem-filem, Tol Lubuk Linggau-Bengkulu akan Melewati Jembatan Berpilar Tinggi di Lembah Curam

Bak Video di Filem-filem, Tol Lubuk Linggau-Bengkulu akan Melewati Jembatan Berpilar Tinggi di Lembah Curam

Ilutrasi jembatan panjang yang melalui lembah-lembah curam. Foto : Dok BPJT--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Proyek jalan tol trans Sumatera terus berjalan. Hampir semua ruas yang dilewati jalan tol di Sumatera memiliki keunikan, salah satunya jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu. 

Ruas jalan tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu memang paling menarik untuk dibahas. Posisi jalan tol ini tepat di bagian barat Pulau Sumatera. 

Artinya posisi ruas ini membentang di jalur Bukit Barisan yang membujur dari utara hingga selatan pulau Sumatera. 

Lokasi yang tidak mudah membuat Hutama Karya selaku pengembang harus menembus Bukit Barisan ini untuk menyatukan Lubuk Linggau-Bengkulu menjadi dekat,  cukup 95,8 Km saja, dengan waktu tempuh hanya 1 jam saja jika kecepatan standar 80-90 km per jam. 

Sesuai namanya, jembatan bentang panjang (long span bridge), jadi tak hanya bentang jembatannya yang panjang yaitu 1,6 kilometer, namun juga akan ditopang oleh struktur kolom pilar yang tinggi. 

Data dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pilar yang akan menopang jembatan ini tingginya mulai dari  45 meter hingga 90 meter.  

Kontur lembah yang curam di sekitar wilayah Bukit Barisan juga membuat jembatan ini akan jadi pemandangan menarik

Bisa dibayangkan lembah seperti apa yang akan dibelah oleh tol ini nantinya. Jembatan yang panjang melalui lembah curam, bisa jadi ini akan menjadi jembatan tinggi seperti di filem-filem. 

Tak hanya jembatan bentang panjang,  ruas tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu juga akan melewati terowongan sepanjang 7 kilometer. 

Terowongan ini nanti akan menembus Bukit Barisan. Seperti kita ketahui, Bukit Barisan merupakan jajaran gunung yang membentang Pulau Sumatera. Sedikitnya ada 40 gunung Bukit Barisan yang berjejer sambung menyambung memanjang sejajar di Pulau Sumatera. 

Data dari BPJT, terowongan tol paling sensasional di Pulau Sumatera ini berada pada ruas Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu dengan kedalaman mencapai maksimal 352 meter. 

Bisa dibayangkan bagaimana kita berkendara di tengah terowongan yang kedalamannya tidak biasa ini. 

Keberadaan tol ini akan terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai serta menunjang konektivitas pariwisata di Bumi Raflesia alias di Provinsi Bengkulu.  

Dibangunnya Jalan Tol ini bertujuan untuk mendukung sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Lubuk Linggau serta Provinsi Bengkulu dan sekitarnya.

Jika tol ini beroperasi maka nantinya pengendara hanya membutuhkan waktu 1-2 jam saja untuk melakukan perjalanan dari  Lubuk Linggau menuju Kota Bengkulu.

Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu terbagi menjadi 3 Seksi, yaitu Seksi 1 Lubuk Linggau - Kepahiang (54,5 Km), Seksi 2 Kepahiang - Taba Penanjung (23,7 Km), dan Seksi 3 Taba Penanjung - Bengkulu (17,6 Km).

Melalui kehadiran Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu bertujuan memangkas biaya logistik dan mempercepat waktu tempuh berkendara agar daya saing produk Indonesia agar semakin meningkat.

Adapun kini Pengoperasian Jalan Tol Lubuk Linggau – Curup - Bengkulu khususnya Seksi Bengkulu – Taba Penanjung telah beroperasi. 

Pengelola tol Bengkulu, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) juga telah mulai memberlakukan tarif jalan tol ini mulai pukul 00:00 pada 12 Januari 2023. 

“Mengingat ini merupakan tol perdana di Bengkulu, kami mengimbau agar pengguna jalan memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum melintasi jalan tol untuk menghindari penumpukan antrian di gerbang tol,” ujar Koentjoro, Direktur Operasi III Hutama Karya dalam keterangan persnya.

Penetapan tarif ini kata Koentjoro, Menyusul Surat Keputusan (SK) Menteri PUPR Nomor 1482/KPTS/M/2022 tentang penetapan tarif Jdan Badan Pengatur Jalan Tol Nomor BM.07.02-P/956 tentang Pengoperasian Jalan Tol Lubuk Linggau – Curup - Bengkulu Seksi Bengkulu – Taba Penanjung.

“Jalan tol ini merupakan investasi sehingga pemberlakuan tarif ini dilakukan sebagai pengembalian investasi, pemeliharaan dan pengembangan jalan tol yang dioperasikan,” lanjutnya lagi. 

Sebelum ini, Hutama Karya telah mengoperasikan tol Bengkulu ini tanpa tarif. Gratis dilalui sudah hampir sebulan.

Seperti kita ketahui, sambungan jalan tol trans Sumatera dimulai dari Provinsi Lampung hingga ke provinsi paling ujung Sumatera yaitu Aceh. 

Sumatera akan dibentang oleh 24 ruas jalan tol dengan total panjang mencapai 2.836 km dan ditargetkan bisa beroperasi penuh pada tahun 2025 mendatang. 

Hingga Desember 2022 telah beroperasi sekitar 549 km tahap 1 jalan tol trans Sumatera di beberapa Provinsi diantaranya Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Sumatera Utara dan Aceh.

Ruas jalan tol trans Sumatera yang masih dalam tahap konstruksi ada 515 km.  Sehingga total ruas jalan tol yang sudah beroperasi dan sedang dalam tahap konstruksi yang tergabung dalam tahap I sepanjang 1.064 Km.

Pada tahap II,  ditargetkan tol  sepanjang 574 Km bisa mulai dikerjakan. Tahap II akan fokus pada jalan tol  Betung-Tempino-Jambi dengan panjang 169 Km, jalan tol Jambi-Rengat bentangannya 197 Km dan jalan tol Rengat-Pekanbaru sepanjang 207 Km. 

Sementara itu anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) telah menyelesaikan konstruksi jalan tol sepanjang 60 Km ruas Jalan Tol Trans Sumatera.

Diantaranya Jalan Tol Binjai-Stabat (12 km), Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17 km), dan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km).

Adapun seksi jalan tol trans Sumatera lain yang masih dikerjakan HKI yakni Tol Binjai-Pangkalan Brandan (46 km), Tol Indralaya-Prabumulih (65 km) dan telah selesai dan diresmikan Presiden Jokowi baru-baru ini yaitu Tol Pekanbaru-Bangkinang.

Di tahun 2023, HKI masih konsentrasi menyelesaikan ruas-ruas jalan tol trans Sumatera lainnya seperti  Tol Indralaya - Prabumulih yang diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2023.

Dalam rilis resminya, Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti mengatakan, Tantangan menyelesaikan ruas-ruas jalan tol trans Sumatera cukup bervariasi.  Di proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan Zona II-IV misalnya, pihak HKI  harus menghadapi tantangan terkait anomali tanah, kontur yang ekstrem dan curah hujan yang cukup tinggi. 

Sementara, dalam Proyek Pembangunan Jalan Tol Indralaya Prabumulih, HKI harus mampu mengatasi tantangan terkait tanah rawa yang cukup panjang di daerah pembangunan jalan tol tersebut dan tanah lunak di ujung trase.

Rabu 4 Januari 2023 juga menjadi hari penting bagi Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Jarak tempuh menuju keduanya kini semakin singkat pasca prasasti peresmian Tol Pekanbaru - Bangkinang ditandatangani oleh Presiden RI.

Tol Pekanbaru - Bangkinang memiliki panjang 30,9 Kilometer. Tol ini merupakan bagian dari ruas  tol Pekanbaru-Padang. "Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim pada siang hari ini saya resmikan Jalan Tol ruas Pekanbaru - Padang Seksi Pekanbaru - Bangkinang di Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau," ujar Presiden Jokowi lalu diiringi dengan suara sirine.

Ini merupakan jalan tol kedua yang dibangun setelah sebelumnya dibangun tol Pekanbaru-Dumai. Kata Jokowi Tol Pekanbaru-Dumai sudah beroperasi sangat baik dengan dengan traffic kendaraan sudah melebihi  7.507 kendaraan.

Sementara jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang ini menghubungkan dua provinsi tetangga, yaitu Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Tol ini merupakan sirip atau bagian dari koridor pendukung Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan daerah yang berada di Provinsi Riau dan Sumatera Barat.

Tol Pekanbaru - Bangkinang ini  juga telah memangkas waktu tempuh dari sebelumnya satu setengah jam menjadi 30 menit perjalanan.

Bahkan Presiden Jokowi langsung membuktikan sendiri waktu tempuh tol ini. Jika sebelumnya Pekanbaru - Bangkinang memakan waktu 1,5 jam, saat dibuktikan oleh Jokowi, hanya membutuhkan waktu tak sampai setengah jam. "Tadi saya cek sendiri 23 menit,” kata Presiden Jokowi.(*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: