Jangan Kaget! Mungkin Minggu Depan Atau Bulan Depan BBM Naik Lagi

Jangan Kaget! Mungkin Minggu Depan Atau Bulan Depan BBM Naik Lagi

Petugas saat mengisi BBM di SPBU.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Jangan kaget, berkemungkinan harga BBM bakal naik lagi.

Untuk itu harus waspada terhadap pergerakan harga minyak dunia.

Padahal seperti diketahui Harga BBM baru kurang lebih sepekan turun.

Ada 4 jenis harga BBM yang diturunkan pada awal tahun tanggal 03 Januari 2023 tepat pukul 14.00 WIB.

Hal itu disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Taman Kota Gunung Sitoli, Sumatera Utara, Minggu (8/1).

"Turunnya harga BBM Pertamax ke Rp 12.800 per liter bukan jaminan bakal kembali turun. Bahkan, mungkin minggu depan atau bulan depan bisa naik lagi,"ujar Erick.

Dikutip Jambi Ekspres dari bumn.go.id pada (3/01) lalu Erick menjelaskan, bahwa harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga dievaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.

Pertamina melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga  rata-rata publikasi minyak.

“Pada dasarnya, harga BBM non subsidi sudah seyogya-nya harga pasar, namun untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir, maka pada kebijakan sebelumnya ketika harga minyak dunia tinggi pemerintah meminta Pertamina untuk tidak  menaikan harga,"papar Erick.

Lebih lanjut Erick mengungkapkan sehingga saat ini, ketika harga minyak dunia di level USD 79  per barel, saya bersama Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Direktur Utama  Pertamina akhirnya menggelar rapat untuk memproyeksikan dan menentukan  harga BBM yang baru ke masyarakat,

Disesuaikan

Penyesuaian harga BBM oleh Pertamina ini dilakukan tepat pada 3 Januari 2023 pukul 14.00 WIB. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, pada Selasa (3/1) pagi. 

“Diputuskan hari ini harga Pertamax disesuaikan dari Rp 13.900 per liter menjadi Rp 12.800,"ujar Erick saat melakukan peninjauan di salah satu SPBU  Pertamina di jalan MT Haryono, Jakarta Selatan seperti dikutip dari Jambi Ekspres dari bumn.go.id.

Lebih lanjut menjelaskan, dibutuhkan koordinasi dan proses waktu dengan berbagai stakeholder, untuk melakukan penyesuaian harga, karena Pertamina bisnisnya luas dari hulu ke hilir, tidak seperti perusahaan yang hanya mengelola 5 pom bensin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: