Bank Jambi Pasca Perda Penyertaan Modal
Jajaran Direksi Bank Jambi--
Selain studi kelayakan di atas, dimulai dari business diagnostic, meliputi mempelajari potensi bisnis, kesiapan bank dan calon nasabah. Bank Jambi diharapkan menyampaikan business plan yang dijabarkan dalam rencana bisnis bank (RBB) tahunan, yang memuat rencana kerja, proyeksi arus kas bulanan dan neraca rugi
Status sebagai bank devisa akan membawa keuntungan bagi bank dan daerah. Salah satu alasannya banyak investor yang berminat menjalin kerja sama dengan Pemprov Jambi, tetapi tidak dinikmati oleh Bank Jambi.
Dalam mewujudkan ini Bank Jambi tentu dipacu untuk terus melakukan penguatan infrastruktur, restrukturisasi internal yang mengarah kepada praktik terbaik, penyesuaian dan pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang efektif. Dalam kaitan dengan tambahan modal kepercayaan pemegang saham perlu ditingkatkan, tentunya tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders lainnya.
Menempatkan GCG sebagai sistem dalam pengelolaan perusahaan, sehingga implementasi GCG yang efektif merupakan tantangan strategis yang harus senantiasa ditingkatkan dengan terus berbenah diri menuju suatu organisasi yang berkomitmen untuk melaksanakan GCG.
Pengembangan GCG mengakomodir adanya perubahan yang dinamis dan terbuka terhadap konsep-konsep baru. Kredibilitas serta kepercayaan publik, pemegang saham, nasabah serta stakeholders lainnya merupakan faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan dan kelangsungan serta meningkatkan nilai-nilai perusahaan, dan hari ini Bank Jambi telah berada di jalur yang benar.(*)
* Pengamat Perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: