>

Di Romania Ada Dosen Ganteng Minta Ampun, Di Jambi Ada Dosen Tukang Aniaya Mahasiswa

Di Romania Ada Dosen Ganteng Minta Ampun, Di Jambi Ada Dosen Tukang Aniaya Mahasiswa

Dosen ganteng viral saat mengajar di kelas mahasiswa kedokteran--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Seorang dosen ganteng viral. Mukanya yang mirip bintang film sering mengupload aktivitas saat sedang mengajar diruang kelas melalui akun Tik Tok pribadinya.

Nama dosen ganteng ini Dr Ali H Hojeij. Sesuai dengan gelarnya, selain mengajar di kampus, Dr Ali juga adalah seorang dokter. Dari akunnya ia juga sering mengupload kegiatan saat sedang menangani pasien di salah satu rumah sakit di Romania. 

 


Dosen ganteng Dr Ali saat bersama mahasiswa di laboratorium--

 

Bahkan saat piala dunia, ia membuat status bahwa ia masih sibuk menyelamatkan nyawa pasien dan tak bisa ikut nonton siaran langsung piala dunia. 

 

Setelah sering mengupload aktivitas mengajar di depan para mahasiswa, Dr Ali pun semakin viral, kini pengikutnya mencapai 533.200 dan disukai oleh 6 juta orang . 

 

Gayanya yang modis, model rambut yang kekinian ditambah dengan body yang ideal, membuat semua video yang berkaitan dengan aktivitasnya di ruang kelas selalu selalu ramai ditonton. 

 

Sesuai tebakan, yang banyak berkomentar di akun Dr Ali adalah kaum hawa. Mereka memuji ketampanan Dr Ali dan juga kecerdasannya hingga dipercaya menjadi seorang dosen. 


Dr Ali viral di Tik Tok karena dikenal sebagai dosen ganteng--

 

Dr Ali juga sering mempublikasi kegiatannya mendampingi para mahasiswa saat sedang praktek di laboratorium. 

 

Dalam link bionya, Dr Ali menyebut dirinya merupakan cardiology resident dan saat ini tinggal di Romania. Ia memiliki darah keturunan Lebanon. “Sudah satu agama, tinggal doa ama yang di atas, semoga jodoh wkwkw” ujar salah satu pengikut Dr Ali di akun tik tok nya. Kolom komentar Dr Ali juga diramaikan oleh pengikutnya asal Indonesia. 

 

Dosen Jambi Aniaya Mahasiswa Disabilitas

 

Dibalik kisah viral dosen ganteng Dr Ali  dari Romania. di Jambi juga sedang hangat jadi bahan pembicaraan seorang dosen yang menganiaya mahasiswa penyandang disabilitas. 

 


Dosen Unja tersangka penganiayaan mahasiswa disabilitas--

 

Foto wajah oknum dosen Universitas Jambi yang melakukan penganiayaan dan memaki mahasiswanya itu pun sudah ditunjukkan oleh Polda Jambi, menggunakan baju orange.  

 

Nama dosen ini pun mulai dipublish pasca penetapan dirinya sebagai tersangka. Dari penelusuran Jambi Ekspres di website simpeg.unja.ac.id. Tertera dengan jelas nama lengkap tersangka, David Iqroni S.Pd M.Pd. 

 

Tersangka juga berstatus dosen pegawai negeri sipil dengan jabatan fungsional sebagai asisten ahli. Dalam website itu juga tertulis bahwa tersangka D memiliki tugas tambahan sebagai kepala laboratorium keolahragaan. 

 

Tersangka juga tercatat sebagai alumni magister ilmu keolahragaan lulusan Universitas Negeri Yogyakarta. 

 

Dari riwayatnya, mata kuliah yang diampu tersangka D pada semester ganjil 2022/2023 adalah kewirausahaan berbasis agroindustri dan lingkungan, seminar, 

Oknum dosen di Universitas Jambi (Unja) ini resmi ditahan Polda Jambi Kamis (22/12). Dosen berinisial D ini ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. 

 

Korban merupakan mahasiswa bimbingannya bernama Artur Widodo yang kebetulan penyandang disabilitas. Korban kuliah di tempat tersangka bertugas yaitu Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan (Porkes) Universitas Jambi. 

 

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta mengatakan, pelaku resmi ditetapkan sebagai tersangka setelah diperiksa dari pagi hingga malam hari Kamis (22/12).

 

"Kan memang sempat viral adanya pengancaman itu, nah untuk mempermudah pembuktiannya kita tetapkan sebagai tersangka, dan semua berkas sudah kita lengkapi," tutup Andri. 

 

Sebelumnya, Artur Widodo pada Jumat (16/12) lalu membuat laporan ke Polda Jambi atas perlakuan yang ia dapatkan dari dosen pembimbing akademiknya itu.

 

Artur menjelaskan asal mula kejadian ketika dirinya akan menjalani ujian dengan dosen Pembimbing Akademik (PA) berinisial D. Saat itu korban menghubungi D untuk meminta izin.

 

"Hari ini (Jumat, red) ujian sama dia. Tapi sampai sore tidak ada kabar sama sekali, karena besok saya sudah harus sampai di Palembang untuk ikut kejuaraan pencak silat makanya saya minta izin, untuk bertanya apakah bisa berangkat," jelasnya, Sabtu (17/12).

 

Saat meminta izin via WhatsApp, D malah memarahi korban, saat itu korban diminta untuk datang ke ruangan kerjanya.

 

"Saat tiba di tangga langsung di tarik, lalu dipukul sebanyak tujuh kali," ungkap Artur.

 

Tak hanya itu, diungkapkan Artur bahwa di dalam ruangan dosen dia juga dicekik dan didorong hingga membentur meja ruangan tersebut.

 

"Juga ditanya ibu saya kerja apa, dan mengancam pasal perkuliahan. Dia juga memaki saya buntung (cacat, red)," tuturnya.

 

Kini, dosen Unja ini telah mendekam di tahanan untuk diproses secara hukum. (dpc/raf)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: