Semarak Roadshow GNPIP Kota Jambi

Semarak Roadshow GNPIP Kota Jambi

Walikota JambiDr H Syarief Fasha bersama Deputi Perwakilan BI Provinsi Jambi, Eva Ariesty saat meninjau stand pasar murah Bulog dalam kegiatan GNPIP di Kota Jambi, Minggu (6/11)--

KOTA JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi melanjutkan roadshow Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNIP). 

Kali ini, Bank Indonesia bersama Pemerintah Kota Jambi dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi melaksanakan GNPIP Kota Jambi, dengan menggelar berbagai kegiatan menarik. Kegiatan ini dilaksanakan di Tugu Keris Siginjai, Kotabaru, Jambi. 


Eva Ariesty dan Syarif Fasha --

Deputi Perwakilan BI Provinsi Jambi, Eva Ariesty mengatakan, pihaknya bersama Pemkot Jambi menghimbau kepada masyarakat Kota Jambi untuk lebih bijak berbelanja, dan membeli produk lokal seperti beras lokal untuk menekan angka inflasi di Kota Jambi.

"Kami sangat berterima kasih terhadap program-program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID, red) Kota Jambi, karena di bulan ini kita sudah mengalami penurunan harga kebutuhan pokok," kata Deputi Perwakilan BI Provinsi Jambi, Eva Ariesty kemarin (5/11).


Pemenang doorprize dalam kegiatan GNPIP Kota Jambi--

Namun inflasi ini diprediksi bakal sedikit meningkat kembali, pasalnya di bulan Desember mendatang, akan ada momen perayaan hari besar yakni hari Natal dan memasuki tahun baru 2023. 

"Kiranya TPID Kota Jambi tetap saling bersinergi, untuk menyelesaikan masalah fundamental, dengan mendorong petani melakukan intensifikasi lahan pertanian, sehingga produktivitas pertanian naik, dan menambah komoditas di pasar, sehingga harga komoditi di pasar pun dapat stabil," urainya.


Foto bersama di booth Bank Indonesia saat kegiatan GNPIP di Kota Jambi--

Sementara, Walikota Jambi, Dr. H. Syarif Fasha, M.E mengungkapkan, dua bulan lalu Provinsi Jambi tidak terkecuali di Kota Jambi mengalami inflasi. 

Penyebab inflasi adalah karena tingginya harga cabai merah di pasar. Selama ini, sumber cabai di Provinsi Jambi berasal dari Pulau Jawa, sedangkan di Pulau Jawa mengalami krisis panen. 


Gerakan makan cabe olahan diisi dengan demo masak menu menggunakan cabe kering oleh Chef Gebi--

"Pasokan cabai yang ada di Jawa pun sudah dipesan perusahaan besar. Jadi kalau pasokan cabai ke Jambi sedikit, maka otomatis harga naik. Seluruh stakeholder pun mengupayakan harga turun. Pemkot Jambi juga berupaya untuk menghubungi pemasok cabai di Magelang, Brebes dan Ngawi. Kami berikan subsidi dari pengangkutan dan harga. Akhirnya, harga cabai di pasaran pun bisa turun," papar Walikota Jambi, Dr. H. Syarif Fasha, M.E.


Foto bersama usai penyerahan bantuan bibit cabe dan bawang dari Pemerintah Kota Jambi kepada masyarakat--

Menyikapi inflasi tersebut, Pemkot Jambi pun mulai melakukan gerakan tanam cabai. Sebanyak 10 ribu PKH di Kota Jambi, diberikan bibit pohon cabai dan bawang ukuran sedang dalam wadah polibag, dan menyediakan seluas 5 hektar lahan untuk ditanami cabai. 

"Ternyata bakal ada lagi terjadi inflasi, yang bersumber dari beras premium. Untuk antisipasinya, kami sarankan untuk membeli beras lokal yang dijual Bulog, kalau beras lokal banyak peminat maka beras premium tidak akan mengalami kenaikan harga. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah mensupport kegiatan pengendalian harga," tandasnya.

Dalam kegiatan turut hadir Sekda Kota Jambi, OPD, unsur Forkopimda, termasuk Bulog dan Bank Jambi serta pelaku UMKM Kota Jambi. 


Aktivitas akuisisi QRIS 1000 ASN dan masyarakat umum di booth Bank Indonesia--

Beberapa rangkaian kegiatan Semarak Roadshow BI dalam GNIP Kota Jambi dimulai dengan senam sehat, pasar murah, pameran UMKM, sosialisasi digitalisasi pertanian, gerakan konsumsi cabai olahan, sosialisasi Cinta Bangga dan Paham rupiah, sosialisasi QRIS, akuisisi QRIS 1000 ASN dan masyarakat umum, serta hiburan menarik lainnya termasuk menghadirkan Azmi artis ibukota. (yos)


Sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah--

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: