Sambut Mahasiswa International, UIN Jambi Gelar Cultural Trip

 Sambut Mahasiswa International, UIN Jambi Gelar Cultural Trip

60 Mahasiswa Internasional Ikuti Cultural Trip--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.IDS – Menyambut 60 Mahasiswa Malaysia yang kembali tiba setelah dua tahun melakukan pembejalaran secara daring, Kamis (22/9) UIN STS Jambi https://uinjambi.ac.id/ melalui International Office (IO) bersama Unit Pelaksana Bahasa (UPB) dan Pusat Kajian Melayu UIN STS Jambi mengadakan Cultural Trip tiga destinasi: Candi Muaro Jambi, Museum Gentala Arasy dan Pusat Batik. 

“Kegiatan ini diharapkan juga dapat meningkatkan keakraban dan memperkuat silahturahmi antar mahasiswa internasional dengan civitas akademika UIN STS Jambi,” jelas Ketua IO, Dion Ginanto.


Mahasiswa Internasional mengenal batik dan cara pembuatan batik Jambi--

Peserta Cultural Trip memulai perjalanan ke Candi Muara Jambi, yang diisi dengan outdoor activities untuk meningkatkan kekompakan teamwork. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan mandiri untuk mengekslporasi candi dengan terlebih dahulu mendapat pengantar dari tour guide Bang Borju. Dari Candi, peserta kemudian melanjutkan perjalanan ke Museum Gentala Arasy. Peserta sangat bergembira karena di saat bersamaan tengah diadakan lomba memasang tengkuluk dan lomba parade tengkuluk yang diadakan oleh Kader PKK dan Dharma Wanita Provinsi Jambi. 

Di Gentala Arasy, peserta dikenalkan dengan peninggalan-peniggalan sejarah kerajaan dan peradaban Malayu Jambi. Ketertarikan peserta tercermin dari antusiasme mahasiswa Interanasional untuk mengekspplorasi setiap sudut peninggalan sejarah yang ada di dalam Museum. Kegiatan di Gentala Arasy ditutup dengan foto bersama di jembatan pedestrian.

Acara berlanjut ke Pusat Pembuatan Batik di Seberang Kota Jambi. Bukan hanya dikenalkan dengan batik Jambi, peserta secara langsung mempraktekkan pembautannya. Masing-masing peserta diberi kain dan canting, yang dengan sabarnya Pusat Batik Jambi mengajarkan pola dan pattern pilihan masing-masing peserta. Sayangnya, kegiatan membatik ini terbatas oleh waktu, sehingga banyak peserta harus menyelesaikan kegiatan meski beberapa dari mereka belum meyelesaikan pola Batiknya.

Ditambahkan, Dion Ginanto, Ph.D., program ini akan kembali diadakan tahun tahun selanjutnya dimana bukan hanya itu memperkenalkan dan menggali budaya Jambi tetapi juga sebagai sarana untuk lebih mengenal karakter pribadi satu sama lainnya, sehingga bila salah satu mahasiswa Internasional mempunyai permasalah dalam bidang akademik atau lainnya telah terjalin pendekatan personal sehingga akan mudah mencari solusinya.

“Cultural Trip adalah satu program yang sangat baik untuk bersilaturahmi dan mengenali culture yang ada di Jambi. Selain itu mampu mengeratkan lagi silaturahmi diantara satu sama lain. Semoga kegiatan ini dapat berlanjut untuk tahun – tahun selanjutnya,” jelas Ketua Persatuan Mahasiswa Malaysia Jambi, Shahrul Azwan. (uci)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: