APBN Jaga Optimisme Pemulihan Ekonomi Regional Berlanjut

APBN Jaga Optimisme Pemulihan Ekonomi Regional Berlanjut

Supendi, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jambi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Perkembangan kondisi ekonomi global yang volatile tidak banyak memengaruhi kondisi perekonomian regional Jambi. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) menguat masing-masing sebesar 8,21 dan 0,44 poin sehingga NTP dan NTN tercatat pada level 129,58 dan 109,88. Seiring dengan penguatan NTP dan NTN, inflasi mulai mengalami penurunan dan berada pada level 7,7 (yoy) atau –1,19 (mom).

 

Supendi, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jambi melalui siaran rilisnya mengatakan, pemulihan ekonomi terus berlanjut dan semakin kuat melalui berbagai kebijakan APBN. Pemerintah memastikan kestabilan daya beli masyarakat dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Di Provinsi Jambi, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng yang telah disalurkan sebanyak tiga (3) kali dengan total penyaluran Rp54,23 M berhasil menjangkau 180.774 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Beriringan dengan hal tersebut, BLT Desa yang ditujukan untuk menjaga kesejahteraan masyarakat di 1.399 desa di Provinsi Jambi telah disalurkan sebesar Rp316,15 M,” jelasnya.

 

Melanjutkan tren positif, kinerja perekonomian terbuka regional Jambi masih mengalami surplus. Nilai ekspor sampai dengan bulan Agustus 2022 tercatat sebesar US$796,79 juta didominasi oleh ekspor batu bara dan minyak petroleum. Sementara itu, nilai impor tercatat sebesar US$19,57 juta. Pertumbuhan nilai impor dipengaruhi oleh impor pada sektor Industri Pengolahan, Perdagangan Besar/Eceran, Pertanian/Kehutanan/Perikanan, dan Transportasi Pergudangan.

 

Kinerja baik penerimaan negara terus dipertahankan. Dari target regional sebesar Rp5,6 triliun, sebesar Rp4,8 triliun atau sebesar 85,7% telah terealisasi. Penerimaan tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp4,4 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp442,4 miliar. Secara umum, capaian penerimaan negara tumbuh sebesar 40,6% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

 

Penerimaan perpajakan dalam negeri masih menjadi sumber penerimaan tertinggi APBN regional dengan capaian sebesar Rp4,1 triliun. Kemudian, perpajakan luar negeri yang diperoleh dari Bea Masuk sebesar Rp5,2 miliar dan Bea Keluar sebesar Rp272,6 miliar melengkapi capaian optimistis penerimaan perpajakan di masa pemulihan perekonomian. Sementara itu, capaian PNBP yang ditargetkan selama satu tahun sebesar Rp352,9 miliar, telah berhasil diraih dan dilalui. Sampai dengan tanggal 31 Agustus 2022, PNBP telah mencapai Rp442,4 miliar atau sebesar 125%.

 

Belanja APBN sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi terus diperkuat dan didukung oleh program pemulihan ekonomi dan upaya untuk menjaga dampak adanya ketidakpastian. Hingga akhir Bulan Agustus 2022, Belanja Negara telah terealisasi sebesar Rp12,5 triliun yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) regional seebsar Rp3,6 triliun, Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp7,5 triliun, dan Dana Desa sebesar Rp860 miliar.

 

TKD yang disalurkan oleh Kementerian Keuangan masih menjadi sumber penerimaan tertinggi bagi APBD regional Jambi dengan porsi sebesar 80,6%. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dana pusat melalui TKDD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan pada Provinsi Jambi. TKD tersebut terdiri dari Dana Bagi Hasil (Rp728,0 miliar), Dana Alokasi Umum (Rp5,5 triliun), dan Dana Insentif Daerah (Rp31,6 miliar) yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah serta Dana Alokasi Khusus Fisik (Rp273,8 miliar) dan Non-Fisik (Rp1,1 triliun) yang digunakan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur, fasilitas, pendidikan, dan lain sebagainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: