Pertalite 10.000, Cabe Merah 80.000, Lengkap Sudah. Warga Minta Gubernur Carikan Solusi

Pertalite 10.000, Cabe Merah 80.000, Lengkap Sudah. Warga Minta Gubernur Carikan Solusi

Antri BBM di Kota Jambi -M.Akta/Jambi Ekspres-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Belum normal harga cabe tapi harga bahan bakar minyak sudah naik. 

Menaikkan harga BBM saat harga sembako sedang tak stabil diakui beberapa warga akan sangat memberatkan. 

 

“Tadi ke pasar beli cabe saya masih dikagetkan dengan harganya yang masih tinggi, Rp 80.000 per kilogram, belum sampai di rumah, di jalan  lihat orang ribut, ternyata harga BBM sudah naik, Ya Allah saya takut besok apa yang terjadi,” ujar Yus, salah satu warga TAC Jambi saat diwawancara Jambi Ekspres.

 

Beratnya hidup pun kian terasa. Bukan hanya harga cabe yang masih melambung namun harga telur ayam juga tak lagi normal. 

 

“Biasanya Rp 1700 hingga 1800 per butir, tapi beberapa hari ini harga enceran telur ayam Rp 1900 hingga 2.000 per butir,” ujar Hasibuan, salah satu pedagang di Angsoduo Jambi.

 

Hariadi warga lainnya khawatir, kenaikan harga BBM akan memperparah kondisi harga bahan pokok di Jambi. “Kan urusan harga lama aja belum beres, ini naik lagi BBM, bisa mati nanti, mana gubernur? mana walikota? Tolong lah carikan jalan keluar agar kami rakyat ini tidak makin terpuruk,” lanjutnya. 

 

Seperti diketahui, pemerintah resmi naikan bersubsidi. Kebijakan ini mulai berlaku hari ini, Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

 

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.

 

Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

 

“Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB,” kata Arifin.

 

Berikut harga Terbaru BBM Bersubsidi:

BBM bersubsidi jenis pertalite naik dari Rp7.650,00 per liter menjadi Rp10 ribu/liter

Solar bersubsidi dari Rp5.150,00/liter naik menjadi Rp6.800,00/litet.

Dan pertamax nonsubsidi dari Rp12.500,00/liter menjadi Rp14.500,00/liter.

 

Adapun pemerintah memutuskan skema mengalihkan subsidi BBM menjadi bantuan sosial sehingga harga BBM mengalami penyesuaian. 

 

Saat ini besaran subsidi dan kompensasi energi telah mencapai Rp502,4 triliun di APBN 2022, yang terdiri dari subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan persnya menyebutkan pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. 

 

Pemerintah, kata Jokowi, telah meningkatkan hingga tiga kali lipat besaran subsidi dan kompensasi energi di APBN 2022.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN."

 

"Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun rupiah dan itu akan meningkat terus," kata Presiden.

 

Presiden RI Joko Widodo menyebut keputusan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah pilihan terakhir pemerintah.

 

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," kata Presiden Jokowi. (dpc/fin)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: