Fenomena Pakai Jilbab Mahal di Kalangan Perempuan Jambi. Cara Memilikinya pun Bikin Geleng-geleng

Fenomena Pakai Jilbab Mahal di Kalangan Perempuan Jambi. Cara Memilikinya pun Bikin Geleng-geleng

Ilustrasi perempuan dengan jilbab sebagai identitas dirinya. Foto (dpc/Jambi Ekspres)--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pernah dengar harga jilbab sampai 1 juta? Bagi yang paham jilbab mahal, pasti sering mendengar harga ini. Namun bagi yang tak terbiasa dengan jilbab mahal mungkin kaget.

 

Ya, jilbab mahal harga 500 ribuan hingga jutaan rupiah itu benar adanya. Trend menggunakan jilbab mahal sebenarnya telah terjadi sejak lima tahun terakhir. Sejak muncul berbagai brand lokal yang berani menawarkan desain dan bahan jilbab yang lebih unggul. 


yamaha--

 

“Jilbab sekarang sudah jadi status sosial,” ujar Nur salah satu warga Jambi saat diwawancara Jambi Ekspres. Mereka yang menggunakan jilbab mahal cendrung dianggap berekonomi lebih mapan, sebaliknya, jika hanya mampu beli jilbab murah dianggap belum mapan secara financial dan terkadang jadi omongan teman. 

 

“Kadang dibilang, suami istri kerja masa jilbab harga 10 ribuan, mau heran tapi itu nyata, tapi ya kembali lagi ke orangnya, ikut-ikutan atau tetap nyaman dengan dirinya sendiri,” lanjut Nur. 

 

Sementara itu Santi, perempuan lainnya mengaku tak ikut-ikutan koleksi jilbab mahal, namun ia tetap punya jilbab brand tertentu walau dua potong saja diantara puluhan jilbab yang ada di lemarinya. “Itupun beli karena penasaran, ternyata setelah dipakai memang beda, desain unik dan bahan bagus, meski secara fungsi sama aja jilbab 400 ribu dan jilbab 25 ribu, yang bikin pede hanya karena ini mahal,” lanjutnya lagi. 

 

Santi mengaku punya teman yang bekerja sebagai pegawai pemerintah daerah, semua jilbabnya mahal. “Semua warna lengkap, semua brand yang mahal dia ada punya, pas dipakai memang kelihatan mahal, sekilas kasat mata keliatan itu memang bahan mahal,” lanjut Santi. Brand yang dimaksud beragam, mulai dari isinial R, D, B, C dan lainnya. 

 

Apakah semua perempuan memiliki kemampuan memiliki jilbab mahal? “Iya pasti bisa, selalu ada jalan, sekarang kan banyak cara biar bisa punya jilbab mahal,” kata salah satu PNS di lingkungan pemerintah kabupaten di Provinsi Jambi berinisial AS.

 

“Jika punya penghasilan besar, misal suami kaya, atau istri pengusaha, tinggal gesek aja kartu debetnya, tapi kalau punya ekonomi pas pasan, masih bisa kok,” lanjut AS. 

 

Caranya? Di kantor tempat AS bekerja, ada arisan jilbab. Arisan ditarik setiap minggu dengan peserta 8 orang. “Jadi dalam waktu dua bulan kita bisa punya jilbab bagus, dengan hanya arisan 50 ribu per minggu,” lanjutnya. Arisan jilbab kata AS sudah lumrah dilakukan di beberapa kantor. 

 

Ada cara lainnya juga agar bisa punya jlbab mahal yaitu dengan cara kredit. “Ada toko dan reseller yang mau menjual produk dengan cara kredit, kredit didepan, diangsur dulu setelah lunas baru barang diambil,” lanjutnya lagi. 

 

Kemudian ada cara lain yang tak kalah mudahnya yaitu beli jilbab seken. Sekarang ada beberapa group WA yang mengumpulkan perempuan-perempuan pemburu brand tertentu. Di dalam group itu pula mereka saling menjual jilbab mereka. 

 

“Misal itu adalah WA group pecinta brand R, semua ngumpul di sana, kalo bosan mereka jual di group itu, setelah dijual beli baru lagi atau beli seken lagi, yang dijual tentunya yang kondisinya masih bagus,” lanjut AS. Tak hanya jilbab, di group itu juga dijual baju namun tetap brand R.

 

“Saya pernah sih beli jilbab seken di group itu, seru aja, toh sudah dicuci wangi, harga juga miring, misal jilbab harga 700 ribuan di sana dijual hanya 300san atau 200san, hemat dan kita bisa ganti-ganti desain,” lanjutnya lagi. 

 

Selalu ada jalan ke roma. Bagaimana dengan Anda? Apakah anda termasuk penggemar jilbab mahal yang kategori punya uang banyak, arisan, kredit atau beli seken? 

 

Atau apakah anda kategori penggemar jilbab mitasi seharga 25ribuan? Atau jilbab polos seharga 10ribuan? Apapun itu, jangan sampai lupa fungsi utama jilbab yang kita kenakan. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: