Takut Jenazah Dirusak dan Hilang, Kuburan Brigadir J Dijaga Keluarga Siang dan Malam
Makam Brigpol Nofriyansah Yosua dalam penjagaan keluarga. (Foto diambil Jambi Ekspres dari Facebook Roslin Emika)--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pengacara keluarga Brigadir J Johnson Panjaitan meminta keluarga memasangi lampu di kuburan Brigadir J untuk keamanan.
Penjagaan kuburan oleh keluarga sebenarnya telah dilakukan sejak setelah pemakaman dilakukan. "Saya yang minta kuburan itu dijaga. Dipasangi lampu," ujar Johnson seperti dikutip dari tulisan kolumnis Dahlan Iskan berjudul 10:58
Mengapa makam itu perlu dijaga? Penjagaan ini dikatakan Johnson karena keluarga khawatir jenazah Yosua hilang. "Menjaga kemungkinan ada yang merusak mayat Yosua," ujar Johnson.
"Semoga mayatnya masih baik. Saya berdoa terus," ujar Johnson. Doa itu dimaksudkan agar otopsi bisa dilakukan di kuburan. "Demi transparansi. Agar banyak orang bisa ikut melihat," katanya.
"Sayang sekali kalau harus dilakukan di rumah sakit," tambah, Wakil ketua umum Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Pusat ini. Johnson juga dalam agenda akan hadir di Jambi saat pemakaman besok.
Sejak kemarin, makam Yosua juga telah dijaga oleh tim dari Polri. Akun facebook Roslin Emika salah satu keluarga menulis : Kami mohon untuk masyarakat yang datang ke makam almarhum Brigpol Nofriyansah Yosua tidak lagi mengambil foto/ Selfi / video makam almarhum
Karena mulai tadi sore sudah dibuat garis polisi ( police line) jadi tanpa persetujuan keluarga tidak boleh lg mendekati makam demi keamanan , sampai selesai otopsi ulang dan di makam kan kembali. Dan untuk anggota PBB yg berjaga tolong tetap memakai baju dinas nya. Terimakasih atas pengertiannya. Begitu bunyi pengumuman yang ditulis Roslin.
Kondisi jenazah Yosua sebenarnya secara kasat mata sempat dilihat langsung oleh keluarga Yosua. Salah satu dari mereka, seorang Guru SD yang baru saja diangkat menjadi PNS, mendokumentaasikan kondisi terakhir jasad Yosua.
Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Nopryansah Hutabarat alias Brigadir J mengatakan
ia adalah seorang perempuan pemberani, bentuk bukti yang dikumpulkan berupa rekaman tubuh alm saat dibuka dari peti jenazah pada Minggu (10/7) dua hari setelah kematian alm Brigdir J.
Ketika itu, pihak keluarga di Sungai Bahar Muaro Jambi coba memohon kepada aparat kepolisian yang berjaga di rumah duka untuk menambah formalin di tubuh Brigadir J.
Ketika diizinkan lalu petugas keluar, saat itulah perempuan pemberani ini merekam seluruh tubuh jenazah yang terlihat. Bersama anggota keluarga lain, mereka mengecek alm dengan cara membuka baju hingga celana.
Karena takut ketahuan, rekaman dilakukan cukup tergesa-gesa sehingga ada bagian-bagian yang tidak sempat didokumentasikan, salah satunya alat vital brigadir J.
Lalu perempuan pemberani itu langsung mengirim foto dan video yang berhasil ia rekam ke pihak Kamaruddin. Setelah memastikan semua terkirim, kemudian ia menghapus semua file yang tersimpan di ponsel agar tak ketahuan oleh petugas.
Rekaman video tersebut kata Kamaruddin akan menjadi bukti untuk menguatkan kasus dugaan percobaan pembunuhan berencana. "Jadi, bukti-bukti yang saya ajukan itu, baik video maupun foto termasuk surat itu sangat autentik sehingga tidak bisa dibantah," katanya di Mabes Polri Kamis (21/7).
Kamaruddin tidak menjelaskan secara detail nama guru SD dan sekolah tempat ia bertugas, namun perempuan pemberani ini kata Kamaruddin akan menjadi saksi pihaknya guna memperkuat dugaan penyiksaan yang dialami alm Brigadir J sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: