>

Pihak Keluarga Brigadir J Mengaku Ponselnya Belum Bisa Digunakan Sampai Hari Ini, Sang Ayah Bilang Begini

Pihak Keluarga Brigadir J Mengaku Ponselnya Belum Bisa Digunakan Sampai Hari Ini, Sang Ayah Bilang Begini

Ayah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat kaget Ferdy Sambo memerintahkan menembak anaknya hingga tewas. Foto : M Ridwan/Jambi Ekspres-M Ridwan-Jambi Ekspres

JAKARTA,  JAMBIEKSPRES.CO.ID - Ponsel keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) masih belum juga aktif hingga hari ini.

Aplikasi WhatsApp (WA) yang digunakan pun tidak bisa, tak terkecuali ketika akan mengakses Facebook.

Diduga upaya peretasan yang dilakukan memiliki tujuan tertentu yang condong menyulitkan keluarga untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi ke media sosial.

Samuel menceritakan bagai mana kedekatan Brigadir J, yang sempat bertugas menjadi sniper yang tidur masih di bawah ketiak ibu hingga perkenalan dengan Ferdy Sambo di Jakarta.

“Masa sekeluarga hape tidak bisa digunakan, pakai WhatsApp tidak bisa, lalu ada pemberitahuan bahwa nomor handphone Anda harus diverifikasi ulang,” terang ayah Brigadir J Samuel Hutabarat dalam wawancara live di TV One, Selasa, 19 Juli 2022.     

Ditanya soal otopsi ulang yang ditolak Polri, Samuel menegaskan, seluruhnya diserahkan ke pengacara. “Kami keluarga serahkan semua ke pengacara kami,” terang Samuel.  

Dalam kesempatan tersebut, Samuel kembali menceritakan beberapa hal yang cukup mengejutkan. Salah satunya diminta menandatangi surat yang disodorkan Kombes Leonardo Simatupang. Surat terkait penyerahan jenazah. 

“Saya tanya apa isi peti ini, saya tak mungkin tanda tangan kalau tidak tahu. Ketika saya akan buka tidak boleh, dia (Kombes Leonaro Simatupang) bilang, jenazah sudah divisium, sudah formalin, masa bapak tidak percaya, kan mereka sudah disumpah. Saya saat itu langsung jawab, bukan saya tidak ngak percaya, banyak dokter di sumpah tapi juga berbuat yang tidak baik,” ungkapnya.

Samuel juga menyoroti tudingan perbuatan tidak senonoh atau pelecehan terhadap Putri Chandrawati, Istri Irjen Pol Ferdy Sambo.

“Di rumah jenderal, saya rasa kesempatan tidak akan ada, pengamanan sangat tinggi, ini anak yang paling tekun, tidak mungkin senonoh dengan ibu Ferdy Sambo yang sangat dihormati,” tururnya.

Brigadir J sempat menyampaikan kepadanya jika semala ini bekerja dengan baik bahkan pihak keluarga Irjen Ferdy Sambo sangat perhatian. 

“Anehnya anak kami meninggal seperti. Awalnya jika ini peristiwa tembak menembak karena tugas itu sudah risiko, sebagai ajudan sebagai benteng,” terangnya

Samuel juga mengaku awalnya tidak percaya dengan peristiwa ini. “Waktu kami dapat kabar itu (meninggalnya Brigadir J) saat di Padang Sidempuan, campur adik, pokoknya campur aduk, lalu baru sampai di Sungai Bahar, Jambi, baru percaya,” ungkapnya.  

Pihak keluarga sampai di Sungai Bahar pukul 23.00 malam. Jenazah sudah ada dalam rumah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: