Trending di Sosmed ACT Selewengkan Dana Umat, Bayar Gaji Petinggi Hingga Rp 50,94 M per Tahun
Sampul majalah Tempo yang menulis hasil investigasi pengelolaan dana umat yang dihimpun ACT trending di berbagai media sosial tanah air. --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - ACT kini menjadi sorotan semua pihak, lembaga filantropi ini disebut-sebut menyelewengkan dana umat melalui gaji dan fasilitas petingginya yang fantastis.
Akibat kejadian ini, ACT trending di berbagai media sosial, mulai dari twitter, TikTok dan lainnya.
yamaha--
Berawal ketika Tempo, salah satu media nasional, Sabtu (2/7) menulis para petinggi lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga menyelewengkan donasi publik itu.
BACA JUGA:
Tagar #JanganPercaya ACT Langsung Menggema
Duit sedekah dari umat diduga sebagian digunakan untuk memenuhi gaya hidup bos-bos ACT. Gaji pengurus mencapai ratusan juta rupiah. Duit donasi ada yang mengalir untuk keluarga pimpinan lembaga ini. Sementara itu, sejumlah penyaluran donasi yang dikelola ACT diduga juga mengalami banyak masalah.
“Orang Indonesia yang dermawan dimanfaatkan oleh ACT, sebaiknya namanya bukan Aksi Cepat Tanggap lagi tapi Aksi Cepat Tilep,” ujar salah satu netizen di akun Tik Tok.
Tagar #JanganPercayaACT juga trending di twitter sejak Senin (4/7) dinihari tadi.
Tulisan di Tempo merilis jika ditotal dalam setahun ACT mengeluarkan setidaknya Rp 50,95 Miliar untuk gaji petingginya. Presiden ACT gajinya Rp 250 juta per bulan, Senior Vice Presiden Rp.200 jt, Vice Presiden Rp.80 juta, Direktur Eksekutif Rp.50 juta, Direktur Rp.30 juta.
Bahkan dalam setahun konon ACT menerima gaji bisa sampai 18 Kali. Sementara posisi dari level tertentu diduduki lebih dari satu orang, Senior Vice Presiden misalnya dijabat oleh tiga orang, Vice Presiden 10 orang, Direktur Eksekutif 14 orang dan Direktur 16 orang.
Tertulis juga bahwa dana sedekah umat ini diduga juga digunakan untuk membeli rumah beserta furnitur para pendirinya. Apalagi kepercayaan masyarakat terhadap ACT tergolong tinggit selama ini, dalam setahun ACT bisa menghimpun dana hingga Rp.540 Miliar.
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi juga menyindir gaji CEO sebesar Rp250 Juta per bulan. Katanya ini melebihi gaji komisaris dan dirut BUMN. Eko melalui akun Twitternya @_ekokuntadhi, Minggu (3/7/2022) mengatakan "Gaji CEO Rp250 juta sebulan. Level tengah bisa Rp80 juta sebulan. Fasilitas kendaraan Alphard atau Fortuner. Semua hasil mengepul sumbangan. Komisaris sama dirut BUMN mah, lewat....," kata Eko.
Eko juga menyertakan foto sampul majalah Tempo dengan judul utama 'Kantong Bocor Dana Umat'.
Di sampul ini juga tertulis kalimat yang menyebutkan ACT sedang limbung lantaran berbagai kasus. Penyelewengan dana donasi masyarakat yang ditenggarai dilakukan oleh pendiri dan pengelolanya. "Tempo menamainya Aksi Cepat Tilep!," ujar Eko di cuitan berikutnya sembari menyematkan tulisan laporan utama tempo dengan judul Aksi Cepat Tilap. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: