Kabar Duka, 7 Jamaah Haji Asal Indonesia Meninggal Dunia
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kabar duka datang dari jamaah haji asal Indonesia. Kementerian Agama melalui Media Center Haji (MCH) Madinah mengungkapkan jika terdapat satu lagi jamaah haji Indonesia kembali meninggal dunia.
Adapun jamaah haji yang wafat atas nama Sugiansyah Basuki M Yamin (50). Almarhum merupakan jamaah dari embarkasi Banjarmasin atau BDJ 3.
Dokter Spesialis Jantung Klinik Kesehatan Haji Indonesia, dr. Muhaimin Munizu menerangkan, jamaah haji tersebut mengalami serangan jantung. Surat kematian atau Certificate of Death (CoD) jemaah tersebut sudah terbit.
"Ya benar serangan jantung," ujarnya, saat dikonfirmasi Media Center Haji (MCH) Madinah, dilansir dari PMJ NEWS, pada Senin 20 Juni 2022.
Data per 20 Juni, total jemaah meninggal menjadi tujuh orang. Antara lain, Suhati Rahmat Ali, Bawuk Karso Samirun, Muslim Abdul Wahab Salam, Bangun Lubis Wahid, Hasbullah Burlian, Purnomo Sukariyo Sastro dan terakhir Sugiansyah Basuki.
Diketahui, suhu tertinggi di Arab Saudi saat ini mendekati 46-48 derajat celcius. Hal ini menjadi ujian bagi para jemaah.
Akibat cuaca yang panas, lantai halaman Masjid Nabawi juga terasa menyengat.
Bahkan, seorang jemaah haji asal Indonesia kakinya sampai melepuh ketika menginjak halaman Masjid Nabawi.
Lantai Masjid Nabawi dilaporkan sangat panas sehingga akan terasa menyakitkan jika tidak menggunakan sandal atau sepatu.
Salah satu jamaah haji Indonesia asal Banda Aceh terduduk lemas dan kesakitan, karena kaki yang melepuh.
Wanita paruh baya itu ditangani dokter yang tergabung dalam pemberi Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH), dr Fachrurrazy Basalamah, di halaman Masjid Nabawi, Kota Madinah.
Petugas yang sehari-hari berprofesi sebagai dokter itu langsung tanggap melihat kondisi lemas dan kesakitan yang dirasakan jemaah lantaran kakinya melepuh.
Dia terlihat sigap mengangkat jemaah dan mendudukannya di kursi roda.
Telapak kaki jemaah terlihat melepuh dan kemerahan.
“Jemaah mengalami luka bakar derajat dua. Ini merupakan derajat luka bakar tingkat sedang yang terjadi pada lapisan kulit lebih dalam dari epidermis. Ditandai dengan kulit memerah, terasa sangat perih, terutama ketika disentuh,” ujar dr. Fachrurozy Basalamah di Madinah, Sabtu 18 Juni 2022.
“Muncul lepuhan beberapa jam setelahnya, dan luka terasa sensitif dan menjadi pucat bila ditekan,” sambungnya.
dr. Fachrurozy tampak segera melakukan penanganan awal dengan menyiramkan area luka dengan air dingin dan air Zamzam. Setelah itu, dia mengoleskan salep luka bakar, serta dibalut kasa.
“Meskipun luka bakar derajat dua tidak membutuhkan operasi maupun bedah, namun tetap harus ditatalaksana dan diperhatikan dengan serius agar luka tidak semakin parah dan jemaah dapat melanjutkan aktivitasnya,” tandasnya. (disway)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: