Nabung 22 Tahun, Tukang Tambal Ban Naik Haji

Nabung 22 Tahun, Tukang Tambal Ban Naik Haji

Anantono Anak Ragil saat bekerja sebagai tukang tambal ban. (RAGIL L/RADAR SOLO)--

BOYOLALI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Rasa syukur tak habis-habisnya diungkapkan Anantono Anak Ragil, 60, warga Desa Nepen, Kecamatan Teras. Tukang tambal ban pinggir jalan ini akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci awal Juni mendatang. Sebuah capaian yang butuh perjuangan panjang untuk meraihnya.

“Saya enggak nyangka kalau penghasilan saya sebagai tukang tambal ban bakalan cukup buat melunasi biaya perjalanan haji,” ungkap pria yang akrab disapa Ananto itu.

Ya, tukang tambal ban ini memang sudah sejak lama memiliki mimpi bisa berangkat ke Tanah Suci, menunaikan rukun Islam yang kelima. Untuk itu, dia sangat tekun bekerja dan menabung sedikit demi sedikit. Hingga dengan tekad bulat, dia memberanikan diri mendaftar haji pada Desember 2011 silam.

Tanpa banyak mengeluh, uang tabungannya selama 22 tahun digunakan untuk melunasi biaya naik haji. Tabungan tersebut dikumpulkannya sejak bekerja di pelabuhan hingga dia memilih menjadi tukang tambal ban.

Ongkos naik haji lunas, namun Ananto harus menghadapi cobaan lain. Keberangkatannya yang dijadwalkan pada 2020 lalu, terpaksa harus ditunda karena pandemi Covid-19. Pemerintah Arab Saudi pun menutup kegiatan ibadah haji selama pandemi.

Tapi, niat Ananto untuk bertemu Kakbah tak pernah surut. Sembari menunggu panggilan dari Kementerian Agama (Kemenag), Ananto melakoni aktivitas menambal ban seperti biasa.

Hingga akhirnya kesabaran Ananto berbuah manis. Dia mendapat kabar bisa berangkat haji tahun ini. Kabar yang benar-benar membuatnya bahagia sekaligus haru.

“Tahunya bisa berangkat kemarin itu ada pengumuman dari Kemenag Pusat. Bahwa tahun ini setelah pandemi ini untuk transisi itu diberikan kuota 50 persen dari tahun sebelumnya. Alhamdulillah nomor porsi saya kena, jadi Alhamdulillah saya bisa berangkat,” ungkapnya.

Setelah melakukan konfirmasi dan pelunasan, Ananto juga melakukan sejumlah persiapan. Seperti vaksin Covid-19, meningitis dan menyiapkan pakaian ihram yang akan digunakannya nanti.

“Insya Allah saya diizinkan oleh Allah untuk ibadah haji di Masjidil Haram. Saya sudah siap-siap. Sudah saya tata kebutuhan di koper. Tinggal menunggu informasi dari Kemenag tentang waktu pemberangkatannya. Termasuk nomor kelompok terbang (kloter),” papar dia.

Sebelumnya, Staf Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Boyolali Nur Rochman mengungkapkan, sebanyak 317 calon jamaah haji (CJH) asal Kota Susu akan berangkat ke Tanah Suci bulan depan. Sebanyak 317 jamaah tersebut merupakan calon jamaah haji yang harusnya berangkat pada 2020 lalu. Kuota yang diberikan tahun ini berdasarkan pengumuman pusat. Yakni pendaftar calon jamaah haji paling awal dan pelunasan awal.

“Alhamdulillah, Pemerintah Arab Saudi mulai membuka ibadah haji tahun ini. Untuk Boyolali mendapat kuota 317 calon jamaah haji dan kuota cadangan 91 calon jamaah. Jika dibanding sebelum pandemi memang jauh. Karena calon jamaah yang berangkat sebelum pandemi mencapai 700-800 orang,” terangnya.

Selain itu, ada syarat khusus. Yakni calon jamaah haji yang berangkat tahun ini berusia di bawah 65 tahun. Kemudian, calon jamaah haji wajib melakukan vaksin booster Covid-19 sebanyak dua kali. Dia mengimbau calon jamaah haji yang belum melakukan vaksin booster untuk segera memenuhi.

“Informasi dari pusat, calon jamaah haji mulai masuk Asrama Haji Donohudan Ngemplak pada 3 Juni, lanjut pemberangkatan. Lalu pada 4 Juni sudah tiba di Arab Saudi,” ujarnya. (rgl/ria)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: