Rusia Tanam Investasi USD 5 Miliar

Rusia Tanam Investasi  USD 5 Miliar

JAKARTA - Magnet Indonesia terus menarik investor. Kali ini, rombongan perusahaan raksasa sektor pertambangan dan transportasi asal Rusia siap menanamkan investasi miliaran USD.

                Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov baru saja mengonfirmasi rencana investasi perusahaan-perusahaan Rusia di Indonesia. \"Tiga sektor yang mereka konsisten masuk, smelter, kereta api, dan energi,\" ujarnya usai bertemu dengan Ivanov di Kantor Menko Perekonomian kemarin (13/9).\"

                Di industri smelter atau pengolahan hasil tambang, investor Rusia berencana membangun smelter untuk bauksit dan nikel dengan nilai investasi lebih dari USD 3 miliar. Di sektor transportasi, investor Rusia akan membangun jalur kereta api di Kalimantan dengan perkiraan investasi USD 2 miliar. \"Di sektor energi, investasinya besar juga,\" katanya.

                Menurut Hatta, pertemuannya dengan duta besar Rusia merupakan tindak lanjut atas pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan beberapa pengusaha Rusia dalam forum APEC di Vladivostok, Rusia, pekan lalu.

                Sementara itu, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyebut, beberapa perusahaan asal Rusia yang akan masuk ke industri smelter adalah The Norilsk Nickel Group dan United Company RUSAL, produsen aluminium terbesar di dunia yang menguasai 13 persen pangsa pasar aluminium global. \"Kalau potensi investasi, bisa sampai USD 5 miliar,\" ujarnya.

                Dalam roadmap bisnisnya, perusahaan asal Rusia tersebut akan menggandeng PT Nusantara Smelting yang berencana membangun smelter di Bontang, Kalimantan Timur. Selain itu, mereka juga akan menggandeng PT Pupuk Kalimantan Timur untuk menampung asam sulfate dalam proses produksi tembaga.

                Seiring pemberlakuan Permen ESDM No.7/2012 yang mewajibkan perusahaan tambang untuk mengolah hasil produksinya di dalam negeri, hingga saat ini sudah ada sekitar 185 investor yang mengajukan proposal pembangunan smelter ke Kementerian ESDM. Beberapa diantaranya berasal dari Rusia, Tiongkok, Korea, dan Singapura.

                Adapun perusahaan Rusia yang akan membangun jaringan kereta api di Kalimantan adalah JSC Russian Railways. Di Rusia, salah satu perusahaan kereta api terbesar di dunia ini memiliki jaringan rel sepanjang 85.100 kilometer, 20.000 lebih lokomotif, dan satu juta gerbong, dengan daya angkut 950 juta penumpang dan 1,2 miliar ton barang per tahun.

(owi)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: