Disdik Butuh Dana Rp 32 M

Disdik Butuh Dana Rp 32 M

JAMBI – Untuk menuntaskan pengentasan buta aksara Al-quran di Provinsi Jambi, Dinas Pendidikan (Disdik) membutuhkan anggaran sebesar Rp 32 Miliar.

            Dana itu berdasarkan indek biaya pemberantasan buta aksara yang dikeluarkan sebesar Rp 400 ribu per orang.

”Itu  berdasarkan Indek Biaya Pemberantasan Buta Aksara,” ujar Kepala Disdik Provinsi Jambi, Idham Khalid.

2013 mendatang, sambungnya, Disdik berupaya untuk menurunkan buta aksara minimal satu persen. Sedangkan dana yang dibutuhkan Rp15 M. Akan tetapi, dana yang mampu dianggarkan sebesar Rp 3, 667 M. Dengan target 8.000 orang.

”Bila ini tercapai maka masyarakat Jambi yang terbebas dari buta aksara ada di atas 98 persen,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, tak hanya anak-anak yang menjadi target dalam pengentasan buta aksara Al-quran, orang tua yang tidak sempat mengikuti dunia pendidikan juga menjadi target.

”Mulai anak usia sekolah hingga orang tua yang tidak sempat mengkuti pendidikan akan menjadi target,” kata HBA.

Berdasarkan sensus pendidikan oleh BPS, angka buta aksara Al-quran di Jambi tahun 2010 mencapai 3,7 persen. Saat ini, angka tersebut  sudah menurun menjadi 2,63 persen.

”Diupayakan pada tahun 2015 nanti menjadi 1 atau 0,5 persen,” tandasnya. Seusai membuka secara resmi pelatihan pengurus Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.

Pelatihan itu merupakans alah satu upaya mengentaskan buta aksara, disamping memperbanyak totor. Sebenarnya, menurut gubernur, angka 2,6 perse itu masih kecil. Akan tetapi, pada tahun 2009, Jambi pernah menyampaikan bahwa Jambi telah terbebas dari buta aksara.

(fth)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: