>

59 Kejadian Selama 2012

59 Kejadian Selama 2012

Damkar Minta

Digabung dengan BPBD

JAMBI-Musibah kebakaran di Kota Jambi dalam kurun waktu Januari-September 2012 ini sudah terjadi di 59 titik. Jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp 2,8 Miliar (M).

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, Ridwan, kepada harian ini, kemarin (19/7), mengatakan, dari 59 titik itu, 60 persen disebabkan konsleting arus pendek listrik.

“Angka kejadian yang paling tinggi itu terjadi saat musim kemarau dan puasa kemarin. Persentasenya 60 persen diakibatkan arus pendek dan yang lain itu bervariasi. Ada yang disebabkan obat nyamuk, lilin, gas, kembang api dan rokok,” sebutnya.

Ridwan juga menyampaikan, pihaknya sudah mengajukan penggabungan dinas Pemadam Kebakaran dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) kepada pansus di DPRD Kota Jambi.

‘’Alasan mengajukan penggabungan itu, bahwa kebakaran merupakan bencana. Jadi ke depan, tidak kebakaran saja yang menjadi tanggung jawab kita. Namun, seperti banjir dan masalah angin puting beliung juga. Jadi, dengan penggabungan itu lebih memudahkan kita,” sebutnya.

Jika dipisahkan, sambungnya, penggabungan itu dirasa mempunyai nilai lebih. “Kalau BPBD lain dan kebakaran lain, itu kan menambah beban. Contohnya, beban anggaran baik personil sarana dan prasarana,” katanya.

Dijelaskannya, jika memang penggabungan itu terwujud, maka akan banyak keuntungan yang akan diterima Pemkot. “Selama ini Damkar hanya berharap dari APBD saja. Dengan penggabungan ini, ada beberapa dana pusat dan BPBD Provinsi yang bisa membantu kita,” katanya.

Sebelumnya, sambungnya, beberapa kali pengajuan yang dilakukan oleh Damkar kepada pusat untuk mengharapkan bantuan, selalu mendapatkan penolakan. “Beberapa kali kita ditolak pusat apabila meminta bantuan bencana. Makanya kita minta BPBD digabung dengan damkar karena kebakaran bagian bencana,” sebutnya.

Pihaknya mengaku sudah mengajukan penggabungan itu kepada pansus. “Alhadulillah sekarang dalam tahap pembahasan di Pansus, mungkin akan ketemu pansus untuk menjelaskan tujuan digabung ini. Karena bencana tak bisa diprediksi di Kota ini. Selain kebakaran kan ada juga bencana lain. Maka harus digabungkan,” tandasnya.

Dirinya merasa optimis bisa menarik dana bantuan dari pusat jika ada penggabungan. “Bukan itu saja, bahkan bantuan dari luar negeri juga bisa. Sepanjang ada nomenklaturnya,” pungkasnya.

(wsn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: