Tolak Kurangi Dividen BUMN

Tolak Kurangi Dividen BUMN

JAKARTA - Usulan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menurunkan setoran dividen sepertinya akan sulit terwujud.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, saat ini kinerja BUMN tengah menanjak dan meraup keuntungan besar, sehingga harus berkontribusi kepada negara melalui dividen. ‘‘Jadi, dividen tidak bisa langsung digunakan untuk tambahan modal,’‘ ujarnya kemarin (20/9).

Pernyataan tersebut menanggapi permintaan Menteri BUMN Dahlan Iskan agar setoran dividen BUMN dikurangi. Tujuannya, supaya bisa digunakan untuk menambah modal kerja. ‘‘Kalau dividen dibalikkan ke BUMN maka bisa diputar untuk modal kerja dan nilai ekonominya bisa sampai tiga kali lipat,’‘ katanya.

Dahlan memisalkan, jika target dividen BUMN pada 2013 yang rencana sebesar Rp 32 triliun bisa diturunkan menjadi Rp 28 triliun atau sama dengan tahun 2011, maka dana Rp 4 triliun itu bisa digunakan untuk mengerjakan proyek senilai Rp 12 triliun. ‘‘Kalau dividen ditarik ke APBN, maka kontribusinya hanya Rp 4 triliun,’‘ ucapnya.

Namun demikian, Dahlan mengakui bahwa saat ini masih ada keraguan terhadap kemampuan manajemen BUMN untuk mengelola dana besar. Di lain pihak, ada juga suara-suara dari manajemen BUMN yang meminta pengurangan dividen. ‘‘Dua pandangan ini harus dicari solusinya,’‘ ujarnya.

Agus Marto menambahkan, saat ini pemerintah masih berpandangan bahwa BUMN yang merupakan perusahaan negara, harus berkontribusi besar bagi pembangunan melalui pembayaran dividen ke APBN. ‘‘Selain itu, dividen ini juga bisa jadi subsidi silang untuk bantuan PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk BUMN lain yang membutuhkan,’‘ katanya.

(owi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: