Harga Turun, Minta Jaminan Pasar Bebas Gula Rafinasi

Harga Turun, Minta Jaminan Pasar Bebas Gula Rafinasi

SURABAYA-Turunnya harga gula diikuti di wilayah jatim. Dalam tender gula petani yang diselenggarakan oleh PTPN XI menunjukkan harga gula berada di kisaran Rp 9.125-9.127 per kg. kalangan pabrik gula (PG) meminta penurunan harga yang cukup signifikan diikuti dengan jaminan tidak ada gula rafinasi untuk industri yang merembes di tingkat eceran.

                General Manager Marketing PTPN XI Adig Suwandi mengatakan harga yang terbentuk tersebut untuk lelang gula 15 pabrik gula. Sedangkan, gula premium produksi PG Semboro relatif tinggi dengan harga Rp 9.605 per kg. \"Padahal dua pekan sebelumnya, harga gula yang terbentuk masih tinggi, yakni antara Rp 9.826-9.837 per kg. Serta gula premium seharga Rp 10.400 per kg,\" urai dia kemarin (20/9).

                Tetapi, berdasar pelaksanaan lelang memang menunjukkan tren menurun. Akhir Agustus, harga gula berada di kisaran Rp 10.260-10.415 per kg dan gula premium Rp 10.652 per kg. Sementara harga tertinggi tampak pada pelaksanaan tender pada 13 Juli sebesar Rp 11.670-11.677 per kg dan gula premium Rp 11.680 per kg.

                \"Memang, harga tender sekarang masih di atas harga patokan petani (HPP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 8.100 per kg. Namun, laju penurunan terlalu cepat dan ekstrem. Karena itu wajar kalau petani tebu dan pabrik gula menjadi cemas. Serta, pedagang tebu yang sudah telanjur beli dari petani dengan perkiraan harga gula tinggi,\" tuturnya.

                Adig menuturkan, salah satu penyebab turunnya harga gula lantaran terjadi kejenuhan pasar. Ditengarai gula yang dibeli oleh pedagang masih banyak, sehingga sebagian dititipkan di gudang PG. Alasan lain mengacu pada kondisi internasional, yakni harga gula dunia untuk penyerahan Desember 2012 stabil dengan harga USD 560 per ton FOB (harga di negara asal, belum termasuk biaya pengapalan dan premium). Harga gula dunia juga menjadi referensi bagi pedagang ketika bertransaksi.

                \"Oleh sebab itu, harus ada jaminan tidak ada gula rafinasi yang merembes. Seperti diketahui, gula rafinasi diperuntukkan industri makanan dan minuman, bukan untuk pasar eceran yang diperlakukan sebagai gula konsumsi. Selain itu, dengan melihat kondisi sekarang, impor gula putih belum terlalu diperlukan,\" tandas dia.

(res)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: