Ekonomi Berbasis SDARapuh
BANYAKNYA perusahaan batubara yang tutup akibat krisis global ini, menunjukkan rapuhnya ekonomi berbasis sumber daya alam (SDA). Hal ini disampaikan pengamat ekonomi Universitas Jambi, Dr H Syurya Hidayat, kepada koran ini, kemarin.
\'Makanya, saya seringkali mengingatkan pemerintah provinsi agar mengedepankan pembangunan industri turunan. Selama industri kita masih bergerak di sektor Natural Resources, selama itupula tingkat ketergantungan kita terhadap negara luar tinggi,\' sebutnya.
Dirinya menyampaikan, krisis global ini sebenarnya bermula dari krisis Yunani. Kemudian merembet ke negara Eropa. Akibatnya, permintaan negara Eropa terhadap produk industri India dan China menurun. Padahal, industri di India dan China ini digerakkan oleh sumber energi batubara.
\'Baik China maupun India merupakan daerah tujuan ekspor batubara kita. Dengan turunnya industri di kedua negara itu, permintaan terhadap batubara kita juga menurun. Karena permintaan terhadap batubara lebih sedikit dari penawaran, mengakibatkan harga batubara melorot,\' tukasnya.
Selain itu lanjutnya, karena prilaku Amerika yang mengobok-obok negara Timur Tengah juga menyebabkan permintaan negara-negara petro dollar tersebut turun. Akibatnya, kapasitas produksi Industri di Amerika juga turun. \'Kalau kapasitas produksinya turun, akhirnya, permintaan terhadap sumber energi batubara juga turun,\' sebutnya.
Disebutkannya, krisis global ini masih akan berlangsung lama. Pasalnya, saat ini ekonomi Yunani dan juga benua Eropa belum juga pulih. Artinya, permintaan industri dari sana juga berkurang. Dan selama itu pula, Indonesia, termasuk Jambi merasakan imbasnya. \'Kedepan perlu dikembangkan industri turunan, jika tidak nilai tambah produk kita menjadi rendah, dan tidak bisa berdaya saing,\' tegasnya.
(arm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: