SMPN 1 Miliki Bank Mini

SMPN 1 Miliki Bank Mini

SMPN 1 Kota Jambi memiliki sebuah Bank Mini yang lingkupnya hanya khusus untuk lingkungan sekolah. Bank mini ini berperan seperti halnya bank umum. Berbagai transaksi bisa dilakukan, mulai dari menabung sampai mengucurkan kredit ringan juga dapat dilakukan.

Hanya saja, yang membedakannya adalah, ruang lingkup operasi bank ini dikhususkan untuk melayani warga SMPN 1 Jambi saja.  Disamping itu, bank sekolah ini tidak berorientasi pada keuntungan, tetapi lebih kepada proses pendidikan perbankan bagi siswa.

\"Tabungan di sini adalah tabunganku, dimana tidak ada batas minimal untuk menabung,\" sebut Kepala SMPN 1 Kota Jambi, Nanang Sunarya, MPd, kemarin.

Bank mini sekolah ini didirikan atas kerja sama dengan salah satu bank BUMN di Jambi. Namun, untuk pengoperasiannya masih dijalankan oleh pihak bank yang bersangkutan.  Waktu transaksinya sendiri untuk saat ini hanya satu minggu sekali.

\"Setiap Rabu, biasanya bank ini dibuka. Dari pihak bank BUMN yang datang langsung ke sini,\" jelas Nanang. Kerja sama ini dilakukan, terangnya, sebagai bentuk perluasan jaringan SMPN 1 dengan pihak-pihak luar. Selain itu, bank mini ini juga akan berfungsi sebagai laboratorium IPS (Perbankan).

Tata ruang bank mini ini, persis seperti tata ruang bank lain pada umumnya. Meja teller, customer service dan juga meja transaksi lainnya dapat ditemukan di sini. Sebenarnya, gagasan tentang bank mini ini sudah ada yakni sejak dua tahun lalu. Diharapkan, keberadaan bank semacam ini mampu menggiatkan kembali budaya menabung di kalangan siswa.

Sekaligus juga sebagai wadah bagi siswa untuk terjun langsung mempelajari sistem perbankan lewat proses learning by doing. Sebelumnya, banyak sekolah menengah atas kejuruan di pulau Jawa yang telah memiliki bank mini serupa, untuk membantu praktik akuntansi dan perbankan syariah siswa.

Di bank tersebut sudah dilengkapi alat penghitung uang dan juga pendeteksi uang palsu. Bedanya, bank mini di sekolah-sekolah itu untuk pengoperasiannya akan dijalankan oleh para siswa.

Para siswa ini terlebih dahulu mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak bank. Pengelolaan semua kegiatan keuangan dipercayakan sepenuhnya pada siswa, dengan guru sebagai pembimbingnya. \"Kalau kita kan skupnya masih pengenalan saja. Berbeda dengan yang SMA karena ada mata pelajaran akutansi,’’ akunya.

(lia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: