SBY Apresiasi Prestasi BUMN

SBY Apresiasi Prestasi BUMN

JOGJAKARTA -  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki harapan besar terhadap perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satunya, meminta BUMN untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanah air, terutama dari sisi investasi.\"

   \"Saya dorong BUMN untuk betul-betul berdiri di depan untuk meningkatkan investasi,\" kata SBY saat memberikan pengarahan di depan jajaran dewan komisaris dan direksi BUMN di Ballroom Hotel Sahid Rich, Jogjakarta, kemarin (10/10). Pengarahan dilakukan setelah presiden melantik gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedung Agung.

   Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, kata SBY, maka akan bisa mendukung agenda mengurangi angka kemiskinan. Sebab, bersamaan dengan itu akan tercipta banyak lapangan kerja baru sehingga pendapatan masyarakat meningkat.

  \"Di sini peran BUMN sangat strategis untuk dapat membantu peningkatan pertumbuhan perekonomian,\" katanya.

   Dalam perjalanan BUMN saat ini, SBY mencatat ada BUMN yang sudah mencetak prestasi. Dia pun memberikan apresiasi dan optimistis jumlah yang berprestasi akan bertambah. \"Saya yakin akan lebih banyak lagi bintang-bintang baru di tahun mendatang,\" katanya.

   Sementara BUMN yang sedang dalam kondisi mati suri, SBY meminta untuk bisa bangkit dan maju. Namun yang sudah menyerah, dia meminta tidak dipaksakan. \"Pada prinsipnya tidak boleh ada yang menghambat gerak maju BUMN untuk menopang perekonomian yang sama-sama sedang kita galakkan,\" tandasnya.

  Menurut presiden, BUMN juga perlu menjaga efisiensi dan produktivitas. Sebab, tanpa itu akan lebih banyak lagi yang akan menjadi pihak yang mati suri. \"Buatlah menjadi kompetitif serta produktif, dan dengan efisiensi yang setinggi-tingginya,\" ingatnya.

    Tak hanya itu, presiden juga mengingatkan agar BUMN berbenah dengan membersihkan diri. Sehingga tidak perlu penegak hukum dan auditor turun tangan dan memperkarakannya. \"Marilah kita bersihkan diri kita, rumah, dan pekarangan kita daripada dibersihkan pihak-pihak lain,\" katanya.

   Menteri BUMN Dahlan Iskan mengakui, banyak korporasi pelat merah yang kini telah jadi mayat alias tak aktif lagi. Dari total sekitar 141 BUMN hanya 110 yang saat ini masih aktif. \"Yang ada 141 tapi kami undang 110, karena beberapa perusahaan sudah tinggal mayat. Cuma belum pernah dikubur, jadi daftarnya masih ada,\" ujarnya.

   Dahlan mengatakan, ada beberapa BUMN yang masih bisa diselamatkan. Antara lain, PT Industri Kapal Indonesia (IKI), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB), PT Kertas Leces, dan PT. PAL Indonesia.

   Sejumlah BUMN terselamatkan karena intervensi pemerintah, antara lain proyek kapal perang TNI Angkatan Laut yang diperoleh PT DKB. Selain itu, PT PAL yang awalnya minus kini mulai membukukan keuntungan meski belum mencapai ratusan miliar. \"Tidak semua mayat BUMN dikubur. Beberapa di antaranya bisa dimasukan ICU, ada yang di-opname dan beberapa sudah jalan,\" ujarnya.

   Kementerian BUMN menyerahkan kepada presiden nasib BUMN-BUMN yang telah menjadi mayat dan sulit dibangkitkan. \"Apakah masih dipertahankan atau tidak. Sebab bagiamanpun pendirian BUMN tentu ada tujuannya,\" terangnya.

   Dahlan juga berjanji akan mendorong BUMN merebut proyek migas yang setiap tahun nilainya Rp 200 triliun. Saat ini, sekitar tiga perempatnya dikuasai korporasi asing. Kondisi tersebut bukan akibat kesalahan siapa pun, karena, diakuinya, BUMN belum mampu merebut pengerjaan proyek hulu migas karena terbentur\" kemampuan SDM dan teknologi. \"Ini harus kita rebut. Tahun depan bisa merebut berapa persen, tahun depannya lagi berapa persen. Nggak bisa langsung karena harus meningkatkan kemampuan,\" terangnya.

   Dahlan mengaku telah menugaskan tujuh BUMN yang memenangi tender BP Migas. Ketujuh BUMN tersebut adalah PT Rekayasa Industri Persero, PT Pertamina Persero, PT Asuransi Jasindo Persero, PT Waskita Karya Persero, PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, serta PT Hutama Karya Persero.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: