Sektor Properti Lesu

Sektor Properti Lesu

Yusuf menambahkan, pasaran perumahan yang paling terganggu oleh karena turunnya harga komodity yaitu perumahan tipe RS. Ini dikarenakan perumahan tipe RS pelanggannya kebanyakan berasal dari penghasil komodity yang sedang turun. Sedangkan untuk tipe RSH biasnaya pelanggan yang memiliki kelas ekonomi keatas.

“DP 25 persen untuk perumahan besar. Biasanya konsumen sudah menabung jauh hari sebelum membeli perumahan, jadi mereka sudah siap,” imbuhnya.

Pengamat Ekonomi, Dr Pantun, mengakui, wajar jika nmemang tahun ini sektor properti melorot. Karena memang kondisi ekonomi juga belum stabil. ‘’Permintaan terhadap sektor properti ini kan didominasi oleh mereka yang punya kebun sawit dan karet. Jika PNS itu relatif,’’ tegasnya.

Seiring turunnya, harga sektor perkebunan lanjutnya, juga mempengaruhi permintaan sektor properti itu. Apalagi lanjutnya, mereka yang membutuhkan perumahan itu adalah untuk kepentingan investasi. ‘’Disamping itu, juga saya lihat ketatnya persaingan antar developer. Saya dengar developer baru nanti juga akan masuk ke Jambi,’’ sebutnya.

Sebaiknya, kata Pantun, pihak developer mengerem dulu pembangunan perumahan ini. Karena nanti mau tidak mau dampaknya  akan sangat besar. ‘’Sambil menunggu harga komoditi ini membaik, sebaiknya direm-rem dulu,’’ tegasnya. 

(kar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: