>

HUMAS PEMPROV FOR JAMBI EKSPRES

HUMAS PEMPROV FOR JAMBI EKSPRES

Gubernur Fokus Tingkatkan Perekonomian Jambi

 JAMBI- Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) terus fokus untuk meningkatkan perekonomian Jambi. Hal tersebut tergambar Pada hari Kamis (11/12) lalu, Gubernur memimpin langsung Rapat terbatas bidang ekuin di Ruang Rapat Dharma Wanita Bappeda Provinsi Jambi.  Rapat tersebut dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Kepala BPS Jambi, Kepala Bappeda dan Kepala-kepala SKPD bidang perekonomian lingkup Pemprov Jambi.

Dalam pertemuan itu, diketahui berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi semester I 2012 secara kumulatif adalah 6,3 %. Angka ini  memperlihatkan kecenderungan melambat seperti halnya pertumbuhan ekonomi nasional. Namun demikian perkiraan sampai akhir tahun pertumbuhan akan mencapai 7,8%.

Kemudian untuk perkembangan ekspor dari Januari hingga Mei tahun ini, dibandingkan dengan Januari hingga Mei tahun lalu, memperlihatkan pertumbuhan nilai sebesar 23,63 %. Hal ini membuktikan krisis Eropa tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai ekspor di Jambi. Karena, negara tujuan ekspor Provinsi Jambi adalah negara-negara Asia seperti Jepang, India dan Cina.

         Masih dalam pertemuan itu, diketahui persentase APBD Provinsi Jambi terhadap PDRB Jambi pada tahun 2011 adalah 13,17%. Angka ini  meningkat dibanding tahun 2011 yaitu sebesar 13,11. Ini memperlihatkan bahwa belanja pemerintah berpengaruh terhadap PDRB Jambi

Terkait masalah inflasi, diketahui bahwa inflasi di perdesaan lebih tinggi daripada inflasi di perkotaan baik dilihat dari inflasi bahan makanan, sandang maupun inflasi umum, hal ini disebabkan harga yang lebih tinggi di perdesaan

         Selanjutnya, mengenai produktivitas tenaga kerja di Provinsi Jambi tahun 2011, memperlihatkan sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbesar, yaitu  sebesar 57,95 %.  Namun produktivitasnya terendah yaitu sebesar 21,81 juta/tenaga kerja. Sementara itu tenaga kerja sektor pertambangan dan penggalian yang hanya menyerap 0,95% (terendah kedua setelah sektor listrik, gas dan air bersih yang hanya 0,18) menunjukkan produktivitas terbesar yaitu sebesar 861,48 juta/ tenaga kerja. Hal ini berhubungan dengan tingkat pendidikan tenaga kerja di Provinsi Jambi.

         Adapun upaya yang dilakukan oleh pihak Pemprov untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut diantaranya, mengenai masalah prokdutifitas Tenage kerja, pihak Dinas Sosnakertrans akan mengadakan latihan tenaga kerja melalui BLK (Program SAMISAKE) sebanyak 30 angkatan melalui APBD murni dan 30 angkatan melalui APBDP. Melalui APBN melakukan pelatihan sebanyak 30 angkatan dan APBNP 30 angkatan.

         Kemudian juga, pemerintah sedang melatih tenaga kerja untuk program magang di Jepang sedang berjalan sebanyak 170 orang dan perusahaan sebanyak 120 orang. Jadi, total tenaga kerja yang telah dilatih dan ditempatkan adalah 3.636 orang. Dan, tidak lupa untuk Umpah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2013 diusahakan naik antara 10 - 15%

         Selanjutnya untuk masalah komoditas ekspor. Pada tahun 2012, Pemprov melalui APBD murni melaksanakan program replanting karet seluas 2300 Ha dan APBD-P 585 Ha. Bantuan bibit sebanyak 1.150.500 batang dan sampai september telah terealisasi 65%. Lalu, pengadaan bibit sawit 250 kecambah dari APBD dan 200 ribu kecambah dari APBN dan dijual kepada petani (bibit label biru) dengan harga perbatang Rp12.500,- (harga subsidi). Uang hasil penjualan menjadi pendapatan daerah. Penjualan bibit ini baru bisa memenuhi 40% dari kebutuhan petani.

Untuk masalah inflasi, pemerintah mengakselerasikan peningkatan produktivitas padi melalui bantuan sosial, agar pendapatan petani meningkat.   Untuk pemenuhan kebutuhan ternak sapi dan kerbau pada tahun 2012, pemerintah juga melalui APBD dan APBN mengadakan 882 ekor sapi, kerjasama dengan perbankan melalui skema pinjaman untuk peternak. Integrasi sapi – perkebunan, serta rencana membangun sentra bibit sapi dan kerbau di Sungai Gelam. Perencanaan tersebut telah dianggarkan pada APBDP 2012.

Melihat fenomena data di atas maka Gubernur Jambi memberikan beberapa arahan kepada seluruh Kepala SKPD bidang perekonomian sebagai berikut. Pertama, nilai ekspor beberapa Komoditi seperti pinang, kelapa sawit, ikan hias dan udang mengalami penurunan dan harus menjadi perhatian kepada instansi terkait untuk didorong dan dicarikan solusinya.

Kemudian, serapan anggaran sangat berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi sehingga harus menjadi perhatian seluruh kepala SKPD untuk melakukan percepatan realisasi anggarannya. Gubernur meminta Dinas Perindag dan Dinas Koperasi harus mendorong pasar – pasar tradisional, untuk menghindari monopoli harga oleh cukong-cukong bermodal besar.

Mengenai, rendahnya produktivitas tenaga kerja khususnya sektor pertanian menjadi perhatian khusus  Gubernur kedepan. Sehingga instansi terkait diharapkan meningkatkan produktivitas melalui pelatihan-pelatihan. Gubernur juga mendorong tanaman perkebunan yang berorientasi ekspor. Khusus komoditas karet akan dilakukan re-planting dan new planting. Oleh karena itu diinstruksikan kepada Dinas Perkebunan untuk membuat program untuk mendukung rencana tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: