Sulastri, Atlet Tuna Rungu Peraih 2 Emas, 1 Perunggu Peparnas 2012 Uang Bonus untuk Biaya Naik Haji
IZAM & NATRO, Kota Jambi
SECARA fisik, dia sama sekali tidak berbeda dengan atlet-atlet lainnya. Seperti atlet atletik lainnya, tubuhnya tinggi dan ramping. Kita hanya tahu keterbatasannya saat berkomunikasi. Ia menderita tuna wicara.
Sulastri, perempuan 28 tahun ini sukses memperbaiki raihan medalinya saat turun di Peparnas di Pekanbaru baru lalu. Di ajang yang sama 4 tahun sebelumnya di Kaltim, (1 emas, 1 perak dan 1 perunggu), kali ini Sulastri sukses memperbaiki raihannya dengan 2 emas dan 1 perak.
\"Saya ingin bisa tampil lagi di Peparnas XV di Jawa barat 2016 nanti,\"katanya menggunakan bahasa isyarat seperti diterjemahkan guru pembimbingnya, Mas Budi, sore kemarin.
Ditemui di Stadion Mini di Telanaipura, Sulastri mengatakan bahwa apa yang diraihnya ini bukan instan. Ia menurut pelatihnya, Haidir, telah menunjukkan bakatnya sejak tahun 2004 lalu. \"Saat itu ia kali pertama turun di Porcanas 2004 di palembang,\"tutur Haidir.
Sejak itulah, ia kemudian terus membina Sulastri dan para atlet cacat lainnya. Dan hasilnya bisa dilihat 4 tahun kemudian. Di Porcanas di kaltim 2008, ia berhasil menunjukkan prestasinya. Raihan 1 emas di nomor lari 400 meter, perak di lari 200 meter dan lompat jauh yang mendapat perunggu, Sulastri terus mengasah kemampuannya.
Alhasil, putri keenam dari 12 bersaudara ini terus meningkat kemampuannya. Dan puncaknya saat tampil di Peparnas di Pekanbaru baru lalu. menurut Sulastri, keberhasilannya ini tak lepas dari bimbingan pelatih dan gurunya.
Maka joging dan latihan rutin pun terus ia lakukan. Ia terus mengikuti instruksi pelatihnya demi menjadikan prestasinya terus meningkat.
Keberhasilannya di Porcanas di kaltim 2008 lalu berbuah manis. Pemerintah memberikan penghargaan berupa status PNS kepada perempuan yang mengaku belum berpikir untuk menikah ini.
Ditempatkan di bagian umum dan rumah tangga Dispora Jambi, Sulastri bertanggung jawab terhadap absensi seluruh staf dan pegawai di Dispora. Atas penghargaan itulah, Sulastri bertekad terus memberikan yang terbaik untuk Jambi. Lahir di Kampung Legok, Telanaipura, putri pasangan pensiunan dinas sosial ini bahkan turun di ajang pekan olahraga provinsi atau porprov. \"Dia sanggup bersaing dengan atlet normal lainnya,\"imbuh Haidir.
Bonus dar pemerintah pun kini dinantinya. Sebagaimana janji Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, setiap keping medali emas, atlet akan mendapat Rp 150 juta dan medali perak, Rp 75 juta. Jadi total, Sulastri akan mendapat bonus Rp 375 juta. Jumlah yang tidak sedikit. Belum lagi insentif bulanan sebesar Rp 5 juta yang akan diterimanya plus gajinya sebagai PNS di Dispora sebesar Rp 1,5 juta per bulan.
Dengan bonus yang bakal diterimanya itu, Sulastri berniat menaikkan haji kedua orangtuanya, Ponijan dan Karima. Berkah ini menurutnya sangat berarti. Apalagi tidak ada pembedaan dengan atlet normal.
Lebih berarti lagi adalah saat kontingen peparnas ini dilepas oleh gubernur. \"Ini jadi motivasi berlipat buat para atlet,\"tambah haidir.
Kini keinginannya adalah tetap bisa berlatih dan memperbaiki raihan prestasinya untuk bisa turun di Peparnas di Jawa Barat 2016 mendatang. Terhadap semua yang telah didapatnya, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk lebih baik di ajang berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: