Reboisasi Hutan Batanghari Gagal
MUARABULIAN - Hingga saat ini Pengkayaan reboisasi dinas Kehutan Kabupaten Batanghari melalui anggaran dana alokasi Khusus (DAK), belum satu persenpun terlaksanakan alias gagal, padahal sisa waktu untuk pengerjaan fisik tersebut tinggal dua bulan lagi.
‘’Hingga saat ini realisasi fisik Dinas Kehutanan melalui Dana DAK tahun 2012 belum terealsiasi sama sekali,’’ ujar Kepala Dinas Kehutanan Batanghari, Suhabli, ketika dikonfirmasikan di ruang kerjanya, kemarin.
Dikatakannya, belum direalisasi proyek fisik, karena terkendala cuaca, karena beberapa bulan terakhir ini musim kemarau, sehingga untuk penanaman bibit tidak bisa dilakukan. ‘’Kalau musim kemarau dilakukan reboisasi bibit tersebut tingkat kegagalannya cukup tinggi, sehingga kita berinisiatif dilaksankan tahun depan,’’ ucapnya.
Dikatakannya, kemarin rencana akan dilaksanakan kegiatan fisik dengan melibatkan anggota TNI, namun dikarenakan musim kemarau, kegiatan tidak bisa dilaksanakan.
Jika dana DAK realisasi fisiknya tidak bisa dilaksanakan tahun ini, maka bisa dilaksanakan tahun depan. ‘’Soalnya, dana tersebut tidak bisa dialihkan intstansi lain, karan dana DAk itu khusus untuk dins kehutanan,’’ ujarnya.
Ditanya daerah mana saja yang dilakukan reboisasi, Suhabli mengatakan untuk daerah yang yakni wilayah tahura, sedangkan lokasi pastinya saya kurang persis. ‘’Yang tahu persis lokasinya itu kabid. Silakan tanya ke kabid saja,’’ sarannya.
Terpisah, Kabag Pembangunan Sekda Batanghari, Abdullah, mengatakan untuk Dinas Kehutanan dana DAK tahun 2012 ini sebesar Rp 2,8 milyar. Dana Rp 2,8 miliar itu rincian, untuk pengkayaan reboisasai block I wilayah Desa Bungku Kecamatan Bajubang, Reboisasi block II wilayah Sridadi Kecamatan Bulian dan Singkawang, dan pengijauan belanja bahan bibit tanaman,’’ sebutnya seraya mengakui, dari enam SKPD yang mendapat dana DAK tahun 2012 ini, Dinas Kehutan yang paling kecil realisasinya, yakni 6,7 persen.
Untuk diketahui laporan dari Dinas Kehutan yang masuk ke Bagian Pembangunan Sekda Batanghari ternyata tidak sama dengan keterangan dari Kadishut. Pasalnya laporan dari pihak Dishut yang masuk menyatakan realisasinya sudah 6,7 persen, sedangkan ketarangan dari Kadishut belum ada realissi sama sekali.
(cr6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: