Kader Diminta Peduli & Turun Ke Masyarakat

Kader Diminta Peduli & Turun Ke Masyarakat

JAMBI–DPC Partai Gerindra Kabupaten Muarojambi mengaku sangat prihatin dengan masih tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten Muarojambi.

Untuk itu, kepada seluruh kader, terutama yang duduk di legislatif untuk peduli bersama masyarakat sekitar.

”Kita sangat terkejut begitu ada informasi tingkat kemiskinan di Kabupaten Muarojambi masih tinggi. Kita harap kader diseluruh pelosok desa untuk peduli dan sering turun ditengah-tengah masyarakat,” sebut Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Muarojambi, Salman SE, kemarin (6/11).

Disamping itu, Partai Gerindra juga siap membantu masyarakat, terutama untuk mengurangi kemiskinan di Kabupaten Muarojambi.

”Kita siap membantu masyarakat, dimana tingkat kemiskinan di Muarojambi masih tinggi. Makanya, kita harapkan sekali kader untuk peduli dan banyak turun,” ucapnya.

Selain itu, Partai Gerindra juga sudah memulai melakukan persiapan jelang Pemilu 2014 mendatang.

”Disamping harus intens berkomunikasi dengan masyarakat, kita juga akan terus melakukan program-program yang bersentuhan dengan masyarakat,” tandasnya.

Semua program dan kegiatan wujud nyata yang dilakukan oleh seluruh kader Partai Gerindra di Provinsi Jambi, merupakan amanah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan diteruskan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi H AR Sutan Adil Hendra.(cas)

p-tiap�< oa@���i tingkatkan, dari tingkat SD, SMP dan SMA.  Kedepan program dinas pendidikan mesti beranjak dari kebutuhan masyarakat dengan semangat membenahi mutu sekolah secara merata, yang di susun dalam satu Masterplan Pendidikan Kota Jambi bersinergi dengan kebijakan pendidikan tingkat pusat dan provinsi.

 

Dari Masterplan itu juga Bang Fendi memaparkan bahwasannya akan tergambar berapa biaya bidang pendidikan yang di butuhkan tiap tahun nya, termasuk kebutuhan sekolah dan guru dalam hal proses belajar mengajar di tiap sekolah.

“Jangan bebankan kepala sekolah mencari bantuan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolahnya,” tuturnya.

Untuk itu dinas terkait yang semestinya mengetahui apa kebutuhan tiap sekolah dan para guru, misal katakan lah SMA A Kota Jambi berapa kebutuhan pembangunan ruang kelas baru, berapa kebutuhan untuk guru matematika, bahasa Indonesia, dan lain-lain. Juga berapa kebutuhan buku pelajaran, berapa jumlah siswa miskin yang layak di bantu. Jadi melalui masterplan ini pembangunan bidang pendidikan dapat di hitung berdasarkan kebutuhan dan kondisi sekolah sehingga para kepala sekolah dapat fokus membenahi mutu sekolahnya.

Selain itu dalam menyoal tingginya biaya pendidikan, Fendi menyayangkan berbagai bentuk praktek sumbangan dan iuran yang membebani orang tua para wali murid.

“Kita melihat selama ini keberadaan komite sekolah dijadikan alat untuk melegalisasi bentuk-bentuk sumbangan yang sebenarnya sangat membebani dan tidak terkait langsung dengan proses belajar mengajar,” tandasnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ditiap awal tahun ajaran baru, orang tua murid dan lembaga independent menyusun semacam rencana biaya pendidikan siswa (RAB-S) yang menjadi kewajiban para orang tua wali murid dari awal tahun ajaran hingga kenaikan kelas.

“Proses penyusunan ini harus di awasi jangan sampai ada sumbangan yang semestinya tidak perlu tetapi dimasukan menjadi biaya yang harus di keluarkan orang tua wali murid,” tukasnya.

Jadi dengan RAB-S ini tiap orang tua tahu dan bisa menghitung kebutuhan biaya pendidikan anak nya sehingga dari jauh-jauh hari mereka bisa menyiapkan dana pendidikan untuk anak-anaknya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk jawaban dari keluhan masyarakat akan pemerataan kualitas mutu pendidikan sekolah, guru dan anak didik.

(adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: